MN|| 13.Traktir

42 4 0
                                    

Hai!! Aduhh maaf ya aku baru bisa up eheheh kemarin-kemarin aku sibuk banget buat persiapan pensi jadi enggak sempet deh buat anu ini🙏
jangan lupa vote dulu sebelum baca, gratis kok guys, gak usah bayar 😌🤣

Happy Reading 💚

🌳
🌳
🌳
🌳
🌳

Gak perlu minta maaf, cukup lo sadar apa kesalahan lo itu udah cukup

-Moka Arselino

🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳

Sebenarnya Moka tidak marah saat Queen menghilangkan pulpennya beberapa hari yang lalu. Tapi memang dasarnya Queen yang merasa bersalah jadilah hari ini ia berencana untuk meminta maaf kepada Moka.

Di weekend ini Queen berencana untuk mengajak Moka menuju suatu tempat yang sangat cowok itu sukai. Hari ini juga Queen yang akan menjemput Moka ke rumah cowok itu. Sekalian silaturahmi ke calon mertua, ehehe.

Queen sudah siap dengan celana jeans hitam dan juga hoodie putih miliknya. Queen mengambil tas miliknya, mengisi tas itu dengan ponsel tak lupa juga dompet.

Setelah dirasa siap, Queen melangkah keluar dari kamarnya. Queen menuruni anak tangga dengan hati-hati. Queen melihat sang mama yang baru saja pulang entah dari mana.

Queen menghampiri wanita itu, "Queen mau keluar," ucap Queen.

"Hm, jangan malam-malam," pesan Sinta-Mama Queen.

Queen tersenyum tipis. Setidaknya Mamahnya masih peduli dengan dirinya. Queen sebenarnya tidak mempermasalahkan jika orang tuanya sering bertengkar dan jarang berada di rumah. Yang Queen butuhkan hanyalah perhatian kecil seperti tadi dari mereka.

Queen memandang punggung wanita yang sudah melahirkannya itu sampai hilang ditelan pintu kamarnya.

"Kapan kalian bisa akur lagi? "tanya Queen entah kepada siapa.

Queen menghapus air matanya yang mendadak turun. Ia melanjutkan langkanya menuju garasi untuk mengambil mobilnya. Queen sengaja tidak memberitahu Moka jika ia akan ke rumah cowok itu hari ini.

"Semoga dia ada di rumah, "

🌳🌳🌳🌳🌳

"Assalamu'alaikum, punten, paket! " pekik Queen dari luar.

Senyum Queen mengembang saat melihat Sely-Mama Moka membukakan pintu untuk nya. Dapat Queen lihat wajah terkejut wanita itu.

"Eh, kamu, Za. Tante kira paket beneran tadi, " kekeh Sely-Mama Moka.

Queen menyengir kuda, "heheh, maaf tante, " ucap Queen.

Sely sudah tidak kaget lagi dengan tingkah konyol dan pecicilan Queen. Dua tahun berpacaran dengan anaknya ia menjadi lebih terbiasa dengan tingkah gadis itu.

Tak jarang juga Queen sering main ke rumahnya tanpa sepengetahuan Moka. Sely mempersilahkan Queen untuk masuk.

"Tumben kamu ke sini gak bilang-bilang, "ucap Sely.

"Heheh, biar suprise gitu loh, Tan, "ucap Queen.

Sely menggelengkan kepalanya, " Kamu mau Tante ambilin minum apa ambil sendiri? "tanya Sely.

"Ambil sendiri aja deh, Tan. Nanti Tante capek lagi, "ucap Queen.

Sely mengangguk dua kali lalu duduk di sebelah Queen. Mereka sudah sampai di ruang keluarga milik keluarga Moka. Mata Queen menjelajah seisi ruang ini.

About QueenzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang