MN||29. Pagi Yang Baru

29 4 3
                                    


Happy Reading 💚

🌳
🌳
🌳
🌳
🌳

Jika aku hidup hanya untuk dibenci lantas mengapa aku dilahirkan?

—Queenza Rafelia

🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳

Queen terpaksa membuka mata cantiknya saat ada seseorang yang menganggu tidurnya nyenyak nya.

"Bangun! Ayo sekolah-sekolah!"ucap orang itu sambil memukul lengan Queen gemas.

Dengan mata yang setengah terpejam Queen berusaha melihat seseorang yang tega membangunkan dirinya dari mimpi yang indah.

"LO NGAPAIN DI SINI, MOKA ARSELINO ANAKNYA MAMAH SELY DAN OM RIAN?!"

Moka menutup kedua telinganya karena takut tidak berfungsi lagi setelah mendengar jeritan Queen.

"Bangunin lo,"jawab Moka polos.

Moka memang sudah merencanakan ini dari kemarin. Ia tidak mau kejadian Queen yang asik ghibah dengan sahabatnya terulang lagi. Ia tidak peduli jika Queen marah kepadanya.

"Orang tua lo kemana? Sepi banget nih rumah,"tanya Moka.

"Mana gue tau, "ucap Queen acuh tak acuh.

"Mending lo pergi dari rumah gue sana! Hari ini gue gak sekolah,"ucap Queen, Queen justru menarik selimut sampai menutupi seluruh tubuhnya.

Moka bendesis kesal,"gak usah banyak alasan lo. Cepet mandi sono! Gue tunggu di bawah,"ucap Moka

Queen membuka selimutnya dengan kasar. Ia memandang Moka yang mulai keluar dari kamarnya.

"Kenapa lo kayak gini ke gue, Ka? "tanya Queen yang mendadak serius.

Moka terpaksa menghentikan langkahnya di ambang pintu,"karena gue gak mau sampe lo di marahin sama guru BK nanti,"jawab Moka tanpa mau menatap Queen.

Queen terkekeh sedih, ia kira Moka seperti ini karena masih menyukainya. Ternyata Queen selama ini sangat kegeeran. Ia merutuki dirinya sendiri yang sangat suka mengambil kesimpulan sepihak atas perilaku Moka kepadanya selama ini.

"Kenapa lo selalu tarik ulur perasaan gue? Kenapa lo peduli lagi sama gue disaat gue udah mulai lupain lo dari hidup gue? Kenapa lo setega ini sama gue, Ka? KENAPA?"

Moka diam, jujur saja ia juga tidak tahu kenapa dengan dirinya sendiri. Ia juga tidak punya maksud untuk menarik ulur perasaan Queen.

"Gue tunggu di bawah,"

"Hahah ... kenapa lo malah ngehindah dari pertanyaan gue, Ka?"kekeh Queen miris.

🌳🌳🌳🌳🌳

"Mau sampai kapan lo kayak gini?"tanya Moka yang mulai bosan dengan posisi mereka.

Saat ini mereka memang sudah berada di area parkir SMA Cendrawasi. Dengan segala bujukan dari Moka akhirnya Queen mau berangkat sekolah pagi hari ini.

"Sampai gue udah gak ngantuk lagi,"gumam Queen.

Posisi mereka masih di atas motor Moka dengan Queen yang memeluk erat pinggang Moka dan menyenderkan kepalanya pada punggung lebar Moka. Mata gadis itu sudah terpejam sejak di jalan menuju sekolah.

Moka menghela napas kasar, kakinya sudah sangat pegal untuk menahan berat motor dan tubuhnya. Queen sebenarnya sedikit risih dengan bisiskan-bisikan murid lain yang melihat kedekatannya dengan Moka.

About QueenzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang