MN||30.Saran

32 3 2
                                    


Happy Reading 💚

🌳
🌳
🌳
🌳
🌳

Tidak semua saran dari orang lain bisa membantu mu untuk menyelesaikan masalah.

Queenza Rafelia

🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳

Di jam istirahat ini Queen sengaja menunggu cowok itu keluar dari dalam kelas. Bukan tanpa alasan mengapa Queen menunggu cowok itu dan bukan untuk mengajak cowok itu ke kantin juga.

"Lama banget sih lo,"decak Queen saat Moka keluar dari kelas dengan gadis yang sama sekali Queen tak kenal.

Moka menaikkan sebelah alisnya seolah berkata 'apa'. Queen yang paham akan hal itu pun mengangguk singkat.

"Ayo ikut gue,"ajak Queen.

"Ke—"

"Ih lo apa-apaan sih! Moka udah janji sama gue duluan ya,"sela gadis di samping Moka.

Queen memutar kedua bola matanya malas. Ia tahu betul tabiat Moka yang tidak mudah berjanji dengan seseorang. Apakah gadis itu mengada-ada? Mungkin saja.

"Hah? Janji? Emang bener, Ka?"tanya Queen.

"Kapan gue janji sama lo?"tanya Moka pada gadis itu.

Queen menahan mati-matian tawanya saat melihat wajah merah gadis itu. Bukan karena marah tapi karena malu. Karena terlanjur malu akhirnya gadis itu pergi berlari entah kemana yang penting pergi dari hadapan dua insan itu.

"Hahah, dia kira gue goblok apa ya?"ucap Queen dengan tawa yang mengelegar.

"Jadi?"tanya Moka.

Queen menormalkan kembali eksperesinya menjadi datar dan sedikit angkuh,"ke taman, gue mau cerita sesuatu sama lo,"ucap Queen.

Moka mendesis kesal, ia kira gadis ini akan mengajaknya ke kantin dan mentraktirnya makan. Sebab saat ini perutnya sudah meronta-ronta minta diisi.

"Ogah! Gue mau ke kantin,"tolak Moka.

"Ck, kita ke kantin dulu lah, dodol! Lo kira gue gak laper apa?"tanya Queen jengkel.

"Oh, salah sendiri gak bilang,"cibir Moka.

"Oke, cewek emang seba salah dan cowok selalu benar,"ucap Queen.

Moka menoyor gemas kepala Queen,"kebalik, pinter! Yang ada cowok selalu salah di mata cewek,"


🌳🌳🌳🌳🌳

Di ruangan yang berbau obat-obattan terdapat seorang gadis yang terbaring lemah dan terdapat juga seorang laki-laki yang setia menunggu gadis itu membuka matanya. Bahkan saking lamanya gadis itu menutup matanya, cowok itu sampai terlelap dengan tangan yang setia mengenggam tangan gadis itu.

Tak lama kemudian mata cantik gadis itu mulai terbuka. Gadis itu memegang kepalanya yang berdenyut nyeri. Cowok yang berada di gadis itu pun merasa terusik dan mebuka matanya juga.

"Ta, kepala lo kenapa?"tanyanya panik

"S-sakit,"ucap gadis yang dipanggil 'Ta' tersebut.

Cowok itu dengan perlahan memijit kepala gadis itu,"udah mendingan belum?"tanyanya dengan tangan memijat kepala gadis didepannya itu dengan lembut.

About QueenzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang