MN||22. Queen Payah

33 4 0
                                    

Hai, Hai, Hai!!! Apa kabar kalian?
Eits sebelum baca jangan lupa vote dan komen ya nanti.

Happy Reading 💚

🌳
🌳
🌳
🌳
🌳

Ini bukan tentang melupakan, tapi tentang mengikhlaskan.

—Queenza Rafelia

🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳

Jam istirahat sudah berbunyi lima menit yang lalu. Grey dan Alice mendesis kesal karena Queen sedari tadi menghiraukan meraka berdua.

"Ayo ke kantin, Queen,"rengek Grey untuk kesekian kalinya.

Queen menutup buku fisikanya,"duluan aja, gue mau ke perpustakaan dulu,"ucap Queen.

Brak

Alice mengebrak meja di depanya dengan kuat,"DEMI APA?! LO KESAMBET DEDEMIT MANA SAMPAI MAU KE PERPUSTAKAAN?!"tanya Alice heboh.

Queen memutar kedua bola matanya malas. Berlebihan menurut Queen. Dirinya ke perpustakaan juga karena Pak Riza yang menyuruhnya tadi. Mending ke kantin dadi pada ke perpustakaan.

"Gak usah lebay lo! Udah sono lo ke kantin, nanti pesenin gue bakso sama es teh aja,"pesan Queen sebelum melangkahkan kakinya menuju perpustakaan.

Di tengah perjalanan Queen tidak sengaja berpapasan dengan Moka dan juga Naomi yang setia mengikuti kemana pun langkah Moka pergi. Sebuah senyum miring terukir di bibir Queen. Queen menghadang jalan keduanya dengan merentangkan kedua tangannya.

"Wih ... udah dapat cabe aja lo,"komentar Queen sambil menatap Naomi dari atas sampai bawah.

Walau pun Naomi adalah kakak kelasnya, Queen tidak pedul akan hal itu. Yang ada di pikirannya adalah membuat kedua orang di depannya ini kesal. Atau ya paling tidak marah juga boleh.

"Minggir lo!"usir Naomi.

"Kalo gue gak mau gimana?"tanya Quee menantang.

"Jangan buat keributan, Za,"ucap Moka mengingatkan.

"Kenapa? Lo gak suka?"

"Kepala gue sakit dengerin lo berdua bacot mulu, bisa gak sih kalo ketemu gak bikin masalah?"tanya Moka setengah membentak.

"Enggak,"jawab Queen polos.

Moka mengacak-acak rambutnya frustrasi,"gue mau ke UKS dulu, silahkan dilanjut berantemnya,"ucap Moka.

Sebelum Moka pergi, Queen terlebih dahulu menatahn lengan cowok itu,"lo kenapa?"tanya Queen khawatir.

Moka melepas tangan Queen di lengannya,"gak usah sok peduli sama gue lagi!"sentak Moka.

Queen sedikit terkejut mendengarnya,"gini ya gue jelasin, kalo gue masih peduli sama lo sampai kapan pun itu ya hak gue dong, why? Ya karena itukan rasa gue ke lo bukan rasa lo ke gue,"ucap Queen jujur.

"Masalah terima apa enggak ya gue bodoamat,"sambung Queen.

"Terima kasih udah khawatirin gue, tapi gue gak papa,"ucap Moka sebelum pergi meninggalkan kedua

"Dia kenapa , huh?!"tanya Queen tajam.

"Kepo,"ucap Naomi.

Queen berdecak sebal saat Naomi pergi menyusul Moka yang sudah hilang dari pandangannya.

"Kenapa sih tuh anak? Bikin gue kepo aja,"dumel Queen.

Sedetik kemudian Queen sadar akan sesuatu, "HEH LO BERDUA JANGAN MACEM-MACEM YA DI UKS! " pekik Queen.

About QueenzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang