MN||16. Badmood

40 4 0
                                    

Haii

Apa kabar kalian? semoga baik ya. Sebenarnya kemarin sudah mau up tinggal revisi dikit eh malah ada kejadian yang sangat tidak mengenakkan. Jadi ya...maaf ya ehehe.

Sebelum baca jangan lupa pencet bintang di pojok kiri bawah ya. Kasih tahu jga kalo ada typo. Terima kasih.

Happy Reading 💚

🌳
🌳
🌳
🌳
🌳

Kenapa disaat aku sudah mulai melupakan mu kamu malah muncul dan membuat ku ragu?

-Queenza Rafelia

🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳

Tiga hari menginap di panti asuhan dan tidak berinteraksi sama sekali dengan orang terdekat mungkin cukup untuk Queen memulihkan kondisi hatinya saat ini. Sore ini ia berniat untuk mengajak anak-anak panti untuk ke salah satu mall yang berada di Jakarta Selatan. Eni sebenarnya sempat melarang Queen untuk mengajak mereka karena takut merepotkan Queen saat mereka ingin membeli sesuatu.

Tapi bukan Queen namanya kalo tidak keras kepala. Gadis itu terus membujuk Eni sampai akhirnya mengizinkan mereka untuk pergi.

"Yang lain beneran gak mau ikut? Masa cuma kakak sama Dimas doang sih?" tanya Queen yang sudah keberapa kalinya.

"Enggak, Kak. Kan kita harus sekolah, lagian disini yang belum sekolah cuma Dimas doang," ucap salah satu dari mereka.

Bena juga. Hari masih hari sekolah dan jam sekolah juga, "yaudah nanti kakak bawain kalian sesuatu aja ya?" ucap Queen.

"Oke, kita berangkat dulu ya, Kak? Udah mau telat soalnya," ucap mereka lagi.

"Iya, hati-hati. Jangan sampai nyasar," gurau Queen.

Mereka terkekeh, mereka suka dengan Queen karena gadis itu sangat humbel dan tidak malu sama sekali berdekatan dengan mereka. Tingkah lucu Queen  juga mendukung untuk berinteraksi lebih dengan mereka.

"Kita berangkatnya agak nanti aja ya, Dim? Kakak mau beresin kamar kakak dulu," ucap Queen.

"Iya, kalo gitu Dimas mau main aja sama temen Dimas," ucap Dimas.

"Dasar bocah, main mulu pikirannya," cibir Queen saat Dimas sudah berlari entah kemana.

Queen menghela napas kasar, "andai gue masih kecil, gak mungkin gue akan ngerasain cinta kayak gini, "

🌳🌳🌳🌳🌳

Hari ini adalah hari yang sulit bagi Queen. Ia harus bisa membuka lembaran baru mulai hari ini. Ia sudah berdiri tegak di depan pintu gerbang SMA Cakrawala. Berulang kali Queen menghela napas kasar. Entah kenapa sangat berat untuk dirinya masuk ke dalam sana.

"Heh, curut! Lo mau masuk apa kagak? Atau lo mau jadi patung penunggu gerbang di situ?" tanya Cakra dengan nada yang tidak bersahabat.

Queen mendengkus kasar. Memandang Cakra tajam, "diam aja deh lo, gue lagi males sekolah. Apa gue bolos aja ya, Cra?" tanya Queen yang sudah mulai ngaco.

Cakra memijit pelipisnya, "kalo lo bolos gue adu—"

"Moka? Hahah  ... gak bakaln kayak dulu lagi, Cra. Gue masuk," ucap Queen sedih.

Cakra merasa bersalah. Dirinya tau tentang hubungan Queen dan Moka yang sudah tidak seperti dulu lagi. Sebenarnya dirinya sedikit tidak percaya dengan sahabatnya itu. Gadis sebaik Queen di putusin hanya karena buku? Hebat!

About QueenzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang