MN||41. Hancur

24 2 0
                                    

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN DULU SEBELUM BACA!

HAPPY READING


Queen membeku di tempat saat mendengar suara desahan yang berasal dari dalam rumahnya. Hari ini  ia membolos lagi karena ia sangat malas sekolah. Dan sekarang ia masih berdiri kaku di depan pintu rumahnya.

"Siapa yang ngelakuin itu di rumah?"tanya Queen pada dirinya sendiri.

Karena rasa penasaran yang memuncak akhirnya Queen mendorong dengan pelan pintu rumahnya itu. Ia menyembulkan kepalanya untuk mengecek siapa yang berada di dalam sana.

"MAMAH?!"pekik Queen kaget.

Bagaimana tidak kaget jika melihat mamahnya yang sedang melakukan hubungan intin di ruang tamu? Dan terlebih dengan orang asing melakukan itu semua. Air mata Queen tidak bisa dibendung lagi.

"Ahh, ke-napahh kamu su—dah pulang ahh?!"tanya Sinta diselingi desahan karena sang pria itu sama sekali tidak menghentikan aktifitasnya.

Dengan kasar Queen mengusap kasar air matanya,"kalo Queen gak pulang apa mamah akan ngelakuin ini sampai punya anak dari dia?"tanya Queen dengan nada parau.

"Queen tau mah. Kalo mamah gak bahagia nikah sama papah tapi gak kayak gini juga kan?"

"Seharusnya mamah mikir perasaan aku dan papah kalo sampai lihat ini semua! SAKIT mah! Hati aku sakit ngelihat mamah aku jadi seorang JALANG seperti ini!"

"DIAM KAMU ANAK KECIL!"bentak pria yang sedang menggagahi mamahnya itu.

Queen menggelengkan kepalanya,"saya juga tahu kalau om sebenarnya sudah berkeluarga tapi kenapa om tega berbuat seperti ini? Apa om gak mikirin perasaan istri om? Apa gak mikir nasib keluarga saya setelah ini? APA OM TIDAK ADA OTAK SEHINGGA MELAKUKAN HAL SEBEJAT INI KEPADA WANITA YANG SUDAH BERSUAMI?!"

Pria itu pun diam membisu, ia juga sudah menghentikan aktivitas tidak pantasnya itu. Queen menghela napas kasar, menarik hidungnya sampai mengeluarkan ingus.

Shit! Nih ingus banyak banget dah, batin Queen.

"Setidaknya kalo mamah gak mikirin aku sama papah ...,"Queen berbalik badan bersiap untuk pergi kembali padahal ia belum sempat untuk menganti seragamnya sama sekali,"pikirin harga diri mamah sebagai seorang perempuan. Dan untuk om, seharusnya jika anda benar-benar masih memiliki otak yang berfungsi gunakan untuk memikir kejadian apa yang akan terjadi setelah ini," ucap Queen.

Queen memeganggi kenop pintu, lalu menatap dua orang bugil yang saling terdiam itu,"silahkan lanjutkan! Gak usah mikirin Queen sama papah, tapi ingat, kali ini Queen benar-benar kecewa sama mamah,"

BRAK!

Dengan kencang Queen menutup pintu itu lalu berlari keluar dari halaman rumahnya dan pergi entah kemana. Dan jangan lupakan air mata yang sedari tadi tidak mau berhenti dari kedua matanya.

"Kenapa rasanya sesakit ini, Tuhan?"

🌿🌿🌿🌿🌿

Sepertinya setelah kejadian di mana Queen diputuskan oleh Moka akan terulang kembali sekarang menjadi orang gila yang menangis sepanjang jalan dan tidak tau tujuan. Jam sudah menunjukkan pukul setengah tiga sore dan Queen masih betah berjalan dengan kepala menunduk karena ia sedang menangis.

Tapi kini rasa sakit yang dulu tidak apa-apanya dari pada sekarang. Hatinya sungguh-sungguh sangat sakit setelah melihat kelakuan bejat mamahnya dengan kedua matanya sendiri. Queen sedikit bersyukur jika ia yang memergoki aksi itu dan bukan papahnya.

Andai saja papahnya yang tahu, mungkin mamahnya sekarang sudah tiada karena dihajar habis-habisan oleh papahnya nanti. Bukannya mendoakan mamahnya yang tidak-tidak tapi buktinya saja Riski hampir merengut nyawanya juga waktu itu.

Grep

Tubuh Queen membeku kaku saat ada seseorang yang tiba-tiba saja memeluknya dari arah depan. Otak Queen mendadak blang saat mendapatkan pelukan tiba-tiba.

"Lo kemana aja? Gue nyariin lo di rumah tapi yang gue lihat—"

"Hiks, jangan dilanjut, Ta, gue gak kuat dengernya, hiks,"isak Queen.

Agatha menghela napas kasar, ia lantas mengelus-elus punggung gadis yang ada didekapannya itu. Agatha tadi ingin menemui Queen karena ingin menanyakan sesuatu tentang Devan kepada cewek itu. Tapi siapa sangka jika ia malah mendapati dua manusia tanpa sehelai kain tidur terkapar di ruang tamu rumah Queen.

Agatha juga sudah menebak jika Queen sudah tahu akan hal ini karena ia tidak sengaja melihat ponsel Queen yang jatuh. Ia juga sempat meminta bantuan Moka untuk mencari Queen karena cowok itu terus saja melepon Queen.

"Stt ... gue tau kalo itu sakit. Tapi udah ya? Muka lo jelek kalo nangis terus,"ledek Agatha.

"Gue emang jelek, hikss,"

Agatha mendengkus kesal, lebih baik ia mengabari Moka jika Queen sudah ketemu. Setelah mengabari Moka, Agatha membawa Queen menuju taksi online yang membantunya untuk mencari Queen tadi.

"Kenapa mamah ngelakuin hal itu, Ta? Kenapa dia jadi egois gini?"tanya Queen lirih.

Mata gadis itu sudah tidak terbuka lagi, Queen pingsan. Agatha berdecak, kenapa disaat seperti ini gadis ini harus pingsan?

"Mau jalan sekarang, neng?"

"Hm, ke tujuan utama saya tadi,"jawab Agatha dingin.

Supir taksi itu bergik ngeri saat mendengar nada dingin yang keluar dari mulut Agatha. Tangan Agatha bergerak untuk menyingkirkan anak rambut yang menutupi rambut Queen.

"Gue tahu lo cewek kuat, Queen. Lo pasti bisa ngelewatin ini, gue sama anak-anak akan selalu ada di sisi lo, jangan menyerah sebelum kebahagian menjemput lo, Queenza Rafelia,"

Ngomong sama temennya aja lembut, giliran sama saya dingin banget,gerutu supir taksi tersebut dalam hati.

🌿🌿🌿🌿🌿

"HUA MUKA GUE JELEK BANGET!!"

Agatha memutar kedua bola matanya malas. Kedua tangannya bersedekap di depan dada. Meneliti penampilan Queen dari atas sampai bawa.

"Ck, gembel!"cibir Agatha.

"APA? LO NGATAIN GUE GEMBEL?!"tanya Queen heboh.

"Ngaca! Rambut lo acak-acakkan, baju lo gak dimasukin, kaus kaki panjang sebelah, dan sepatu yang satu belom lo pasang. Ditambah muka lo yang udah kayak hantu! Kantong mata hitam, hidung merah, bibir pucat. Kayak gembel tapi juga kayak hantu,"ucap Agatha panjang lebar.

"AGATHA SIALAN!"

Agatha terekekeh puas, di dalam hati ia sangat bersykur jika Queen sudah sedikit melupakan peristiwa kemarin.

"Gue tunggu di bawah. Mamah sama papah gue juga nunggu jangan lama-lama!"pesan Agatha.

Queen mengangguk dengan malas. Setelah Agatha sudah tidak terlihat lagi, bukannya segera merapikan penampilannya gadis itu malah mendudukkan dirinya di bibir kasur. Kondisi hatinya sudah lumayan membaik karena ucapan mamah Agatha semalam. Tapi ia juga masih sedih jika mengingat hal menjijikan itu.

Sebenarnya hari ini Agatha melarangnya untuk berangkat sekolah karena kondisinya yang kurang sehat. Tapi ia tetap memaksa dan berakhir Agatha mengizinkannya. Jadilah ia memakai seragam milik Agatha kerena seragamnya kotor.

Buku? Tenang aja, Queen jarang sekali berada di dalam kelas jadi tidak perlu pusing soal itu.

"QUEEN LO MASIH NGAPAIN SIH?! GUE TINGGAL NIH,"

Queen yang mendengar suara pekikan Agatha menjadi kalang kabut sendiri. Dengan penampilan yang masih sama seperti tadi ia segera menemui Agatha yang sudah misah-misuh sendiri.

Halloooo teman-temannnn!!!!
Apakabar kalian? Wih kalo geram gak sama kelakuan mamahnya  Queen? Aku sih geram banget. Anw ini udah mendekati ending lo. Jadi stay tune ya.

Bubay



About QueenzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang