MN||23. Antara Bahagia dan Sedih

37 4 0
                                    


Happy Reading 💚

🌳
🌳
🌳
🌳
🌳

Ngarepin kamu gampang, nunggu kamu peka yang lelah.

—Moka Arselino

🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳


"Lo dipanggil KEPSEK tadi, suruh ke ruangannya kalo udah pulang,"ucap Grey menyampaikan pesan dari Pak Bowo.

Queen yang merasa diajak bicara pun mengangkat kepalanya,"mau ngapain lagi? Perasaan gue gak buat ulah lagi deh,"heran Queen.

Semenjak putus dari Moka, Queen sama sekali belum jangan lupa untuk menggaris bawah ya ya, BELUM bukan berarti TIDAK mencari masalah dengan siapa pun kecuali Naomi dan Moka. Grey menghendikan bahunya pertanda tak tahu.

Queen menatap Agatha, Agatha tadi memang ikut dengan Grey ke kamar mandi.

"Gak tahu,"jawab Agatha.

Queen menghela napas panjang. Sesungguhnya ia sangatlah malas bertemu Pak Bowo yang tidak ada tampan-tampannya itu. Mending ketemu mantan ya kan?

"Pak Riza, kemana? Gue masuk kok gak ada?"tanya Grey bingung sekaligus senang karena jamkos.

"Janjian sama selingkuhnnya mungkin, tadi abis telponan terus senyum-senyum kayak oarang gila pergi gitu aja gak pamit,"jelas Alice.

"Mulut lo, Al. Kedengeran, Pak Riza. Mampus lo,"ucap Queen.

"Bodoamat, orang gue ngomong apa adanya,"ucap Alice tak mau kalah.

Queen menggelengkan kepalanya, matanya tidak sengaja melihat Agatha di bangkunya sedang melamun. Karena penasaran, Queen menghampiri Agatha.

"Ta, lo ngelamunin apa dah? Muka lo susah amat kayak banyak utang,"tanya Queen dengan nada bergurau.

Tak ayal jika sebenernya Queen khawatir dengan sahabatnya itu. Walaupun Agatha paling pendiam diantara mereka Queen tahu jika sebenarnya sahabatnya itu sedang ada masalah.

"Gak papa,"jawab Agatha acuh tak acuh.

Queen mendesah kecewa saat Agatha tak mau cerita. Memang sudah menjadi tabiat seorang Agatha jika ada masalah selalu disimpan sendiri nanti giliran temennya ada masalah dipaksa cerita. Menyebalkan,batin Queen.

Queen terus mendesak Agatha agar bercerita kepadanya dan akhirnya gadis itu mau buka mulut.

"Menurut lo, cinta beda agama tuh wajar gak?"tanya Agatha serius.

Queen nampak berpikir untuk menjawab,"wajar aja sih menurut gue, kan cinta itu fitrah. Kita itu gak bisa menentukan akan jatuh cinta kapan dan sama siapa, ngalir aja dari hati. Tapi untuk cinta beda agama, lo bisa bawa hubungan lo kemana nantinya,"

"Tapi, dalam agama pernikahan beda agama itu jelas gak boleh, Ta. Kecuali kalo salah satu dari kalian bersedia untuk pindah agama. Dan menurut  gue, gak pantes untuk kita menghianati Tuhan hanya untuk cinta seorang hamba dari pada penciptanya,"jelas Queen panjang lebar.

Agatha terdiam, mencerna baik-baik penjelasan  dari Queen tadi. Queen yang merasa tak ada sahutan pun merasa kesal karena dicueki.

"Emang lo lagi suka sama siapa sih?"tanya Queen.

Agatha menatap Queen lama lalu menghela napas kasar,"Devan,"

🌳🌳🌳🌳🌳

About QueenzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang