MN||12. Pulpen

46 8 0
                                    

Hay guys😇apa kabar kalian? Udah lama nunggu MN up lagi? Mw ehh🤣🤣jangan lupa vote dulu sebelum baca, gratis kok guys, gak usah bayar 😌🤣

Happy Reading 💚

🌳
🌳
🌳
🌳
🌳

Senyum itu ibadah tapi kalo keseringan namanya gila!

-Queenza Rafelia

🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳


Entah ini hukum alam dari mana. Kenapa jika kita menyimpan barang-barang di laci meja selalu hilang? Contohnya seperti kotak pensil Queen saat ini.

Padahal ia sangat ingat jelas bahwa kotak pensilnya ia taruh di laci sebelum pergi ke kantin tadi. Tapi, setelah ia kembali dan berniat ingin mengerjakan kembali tugasnya. Kotak pensilnya hilang.

Walaupun hanya ada satu pulpen dan satu tipe ex di dalamanya tapi tanpa kedua benda itu bagaimana bisa Queen mengerjakan tugas?

Para sahabatnya juga masih berada di kantin bercanda gurau dengan sahabat Moka yang lainnya. Queen menghela napas kasar.

Ia ingin meminjam pulpen milik teman kelasnya yang lain tapi mereka sama sekali tidak mau meminjamkan kepadanya dengan alasan, "nanti balik-balik pasti tinggal pulpennya doang, isinya lo ambil".

Begitulah Queen jika meminjam pulpen. Oleh karena itu para temannya tidak mau meminjamkan nya pulpen.

"Kalo gue ke koperasi pasti dihukum, " keluh Queen.

Pasalnya jam istirahat tinggal tiga menit lagi dan jarak kelas ke koperasi cukup jauh karena berada di lantai tiga sedangkan kelasnya berada di lantai dua.

Queen menumpukan kepalanya pada tangannya. Memandang pintu kelas yang terbuka lebar. Mata Queen seketika berbinar saat Moka dan para sahabatnya lewat.

"BERHENTI LO SEMUA! " pekik Queen.

Sontak orang yang disuruh berhenti pun  berhenti dan penghuni kelas lainnya menyoroti Queen tajam. Dasar penganggu! Pikir mereka.

Dengan cekatan Queen berlari menuju pintu kelas, "gue pinjam pulpen dong, Beb, " ucap Queen dengan nada yang dibuat-buat.

Bastian berlagak seperti orang yang ingin muntah mendengar nada centil dari mulut Queen, "huek, huek, jijik gue, anjir! Gak cocok lo jadi cabe, Queen, " cerca Bastian.

"Heh! Gue manusia bukan cabe ya! " tegas Queen tajam.

"Nyenyenye, " cibir Bastian.

Queen menatap sebal Bastian yang masih saja mengejeknya. Queen beralih menatap Moka dengan tangan yang dikatungkan di dalam kantong celana.

"Mana? Tugas gue belum beres noh, nanti abis istirahat harus dikumpulin, " keluh Queen.

Tanpa banyak bicara Moka memberikan pulpen miliknya yang selalu ia bawa kemana-mana, "kalo pinjam isi nya jangan sampai berkurang, " ucap Moka enteng.

"Sialan! Gue minta," kes Queen.

"Oke, jangan sampai ilang, " pesan Moka.

"Cabut! " ucap Moka.

🌳🌳🌳🌳🌳

Queen manatap tajam Cakra di depannya. Saat ini ia  sedang berada di ruang OSIS bersama beberapa anak yang ingin mengambil barangnya yang disita oleh para OSIS.

About QueenzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang