MN||34. Date

43 4 0
                                    

Happy Reading 💚

🌳
🌳
🌳
🌳
🌳

Kalo memang niatnya gak serius setidaknya jangan buat aku berharap.

—Queenza Rafelia

🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳

Queen menghentikan langkahnya saat ada mahluk halus menghadang jalannya. Queen berdecak kesal, tidak bisakah jika setan yang ada di hadapannya ini pergi dulu?

"Minggir,"ucap Queen, mendorong orang itu sampai jatuh tersungkur.

"Buset dah, pantat gue sakit, Queen!"pekik orang itu karena Queen sudah berlari menjauh darinya

Sedangkan Queen terus berlari sampai berhenti di depan toilet. Tanpa menunggu waktu lama Queen segera masuk ke salah satu bilik toilet dan menyelesaikan urusannya di dalam.

"Huh, lega,"

Queen menghentikan gerakan tangannya yang akan membuka handle pintu, Queen menajamkan pendengarannya. Ia tidak mungkin salah dengar jika ada yang sedang membicarakannya saat ini.

"Lo tau anak baru itu kan? Sumpah, gue kesel banget sama tuh anak,"

"Oh, kalo gak salah sih namanya Queen. Bukan kesel lagi gue, berasa pen bunuh juga,"ucap perempuan dengan make up tebal dan bibir yang sangat merah .

"Centil banget, Moka gak cukup sekarang giliran deketin Farel,"timpal cewek dengan rambut sebahu .

"Namanya juga jalang kurang asupan,"ucap cewek dengan make up tebal.

Oke cukup. Telinga Queen sudah panas sedari tadi, ia sedari tadi mati-matian menahan amarahnya. Ia masih terima jika dibilang centil tapi jalang? Oh, jangan harap setan di dalam tubuhnya masih akan tidur begitu saja.

Brak

Queen menendang pintu toilet di depannya hingga pintu tersebut terbuka lebar. Sudah bisa dipastikan jika pintu tersebut rusak. Terlihat kedua cewek yang sedang membicarakannya tadi bergetar takut.

"S-sejak k-kapan lo ada di-situ?"tanya cewek rambut sebahu gugup.

"Penting sejak kapan gue ada di sini?"tanya Queen datar.

Queen memandang kedua cewek itu dengan datar. Kedua tangannya menggepal di samping tubuhnya.

"Siapa yang lo sebut jalang tadi?"tanya Queen dengan nada mengintimidasi.

"B-bukan siapa-s-siapa kok,"jawab cewek bermake up tebal tersebut gugup.

Percayalah, Queen sangat menyeramkan jika sedang marah seperti ini.

Brak

Queen menendang kotak sampah yang berada tepat di samping kaki cewek berambut sebahu tersebut dengan kuat sehingga jatuh dengan isi yang berserakan kemana-mana

"Kalo mau ngomongin orang di depannya langsung, anjing! Lo kira gue gak dengar kalo dari tadi lo berdua lagi ngomonggin gue?!"tanya Queen marah.

Kedua cewek tersebut bergetar takut, sekarang tidak hanya Queen dan kedua cewek itu saja yang ada di sana, melainkan sebagian orang yang tidak sengaja melintas di sana pun ikut melihat keributan yang diciptakan Queen.

"B-ukan—"

"Bukan apa, huh?! Kalo lo berdua nyebut gue jalang terus lo apa? Apa lo kira gue gak tau kalo lo!"Queen menunjuk cewek dengan rambut sebahu tersebut dengan jari telunjuknya."lo kira gue gak tahu kalo lo sering pergi ke club tempat biasa gue nongkrong?!"tanya Queen.

About QueenzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang