MN||28. Pindah

35 4 5
                                    

Hay guys😇apa kabar kalian? Udah lama nunggu MN up lagi? Mw ehh🤣🤣jangan lupa vote dulu sebelum baca, gratis kok guys, gak usah bayar 😌🤣

Happy Reading 💚

🌳
🌳
🌳
🌳
🌳

Aku memang tidak sempurna sebagai manusia, maka dari itu bersama lah dengan ku untuk melengkapi ketidak sempurnaan itu.

—Queenza Rafelia

🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳

Apa definisi hari Senin menurut kalian? Menyebalkan atau justru hari yang sangat menyenangkan? Jika Queen disuruh menjawab maka opsi pertamalah yang ia pilih. Senin ini akan terasa berbeda dengan Senin- Senin biasanya.

Sebab, mulai hari ini sampai semester depan ia tidak menjadi murid SMA Cakrawala lagi melainkan menjadi murid SMA Cendrawasih. Kedua sekolah ini memang memiliki hubungan baik sesama tenaga kerjanya. Tapi tidak dengan para siswa siswinya yang memiliki dendam kesumat jika ketemu.

Oh ya, jika ada yang bertanya bagaimana kondisi Dimas. Anak kecil itu baik-baik saja sekarang. Anak kecil itu berhasil melewati masa kritisnya dan mulai sadar keesokan harinya. Malam itu, setelah mendengar jika Dimas sudah mulai membaik Queen mengantar Moka pulang ke apartemen cowok itu.

Tidak mungkin bagi Queen membawa cowok itu pulang kerumah kedua orang cowok itu dengan kondisi Moka yang sangat kacau. Mata sebam karena terlalu lama menangis dan juga hidung merah seperti tomat yang membuat Queen mati-matian menahan tawanya waktu itu.

Queen tersenyum geli membayangkan itu semua Pak Somat yang melihat nona nya senyum-senyum sediri menjadi ngeri. Ia takut jika nona nya itu kesurupan.

"Non, gak kesurupan kan?"tanya Pak Somat hati-hati. Ai takut salah bicara dan membuat Queen ngamuk nanti.

"Ya enggklah! Bapak gak usah ngaco deh pagi-pagi,"ketus Queen.

Pak somat bernapas lega saat mengetahui jika Queen tidak kesurupan.

"Kita jadi mampir ke SMA yang lama?"

"Jadi, nanti bapak langsung pulang aja ya? Nanti Queen diantar temen ke Cendrawasi,"ucap Queen.

"Temen apa pacar tuh?"

🌳🌳🌳🌳🌳

Queen nampak menikmati masa-masa terakhirnya di SMA Cakrawala ini dengan tenang dan senang tentunya. Sedari datang gadis itu tadi langsung disambut baik oleh Pak Bon dan juga Cakra yang sudah berada di sana.

Tak lama berbincang-bincang sahabat Cakra pun datang dan ikut bergabung dengannya. Sesekali Queen menyesap teh hangatnya, mata Queen sedari tadi tidak lepas dari salah satu diantara mereka.

Sedangkan seseorang yang sedang Queen tatap menyadarinya sedari tadi. Cowok itu berusaha mengalihkan pandangannya dari Queen.

"Gitu banget lo liatin kulkas, kalo suka bilang mbak,"ucap Bastian tenang.

Queen mengalihkan pandanganya dari Devan ke Bastian,"serah gue dong, orang Devan aja gak keberatan gue tatap dari tadi,"ucap Queen."ya gak, Dev?"lanjut Queen.

"Hm,"

Sebenarnya bukan tanpa alasan Queen menatap Devan tadi. Mungkin karena kejadian semalam saat ia berpapasan di rumah sakit dengan cowok itu dan mengetahui rahasia besar cowok itu.

About QueenzaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang