Pukul sembilan pagi Queen bukannya berada di sekolah gadis nakal itu malah berada di sebuah taman kota yang sedikit sepi karena hari ini bukanlah hari libur. Sudah sekitar dua jam ia duduk diam di bawah pohon mangga yang ada di sana.
Tas gadis itu memang ada di sekolah karena Queen tidak mau ribet jika nanti ia kembali ke sekolah. Bukan tanpa tujuan Queen duduk diam di sana sedari tadi. Ia sedang menunggu Moka. Ya, cowok itu kemarin mengajaknya bertemu di rooftop tapi ia tolak mentah-mentah dan malah mengajaknya untuk bertemu di sini. Sekalian bolos.
Bruk
Queen tersentak kaget saat sebuah tas mengehantam keras wajahnya. Queen mengusap dahinya yang lumayan sakit karena tas tadi. Queen memandangi sang pelaku dengan tajam. Sedangkan sang pelaku malah mengalihkan pandangannya ke segala arah.
"Sialan! Udah telat, main lempar tas ke muka gue lagi,"gerutu Queen.
"Salah siapa yang ngajak ketemuan di sini?"tanya Moka tajam. Karena gadis itu ia rela harus bolos hari ini padahal kelasnya sedang mengadakan ulangan harian.
"Lo lah! Lo kan yang kemarin maksa-maksa gue buat ketemuan?"
"Ck, gue ngajaknya di rooftop bukan di sini!"kesal Moka.
"Nyeyeye, lagian enakan di sini. Lo lupa kalo tempat ini dulu tempat langganan kita kalo mau ketemuan?"tanya Queen.
"Itukan dulu, Jamilah."ucap Moka dengan gemas cowok itu meraup wajah Queen dengan tangannya.
"MOKA, TANGAN LO BAU, HUAA!"
Plak
"Gak usah teriak juga, pinter! Nanti orang ngira gue ngapa-ngapain lo,"kesal Moka, menabok lengan Queen dengan sedikit keras.
Queen mencebikkan bibirnya kesal, "emang ya, cewek selalu salah di mata cowok,"ucap Queen.
"Ck, kebalikan bego! Yang ada cowok yang salah mulu di mata cewek,"gemas Moka.
"Dih, mana bisa gitu? Setiap gue sama lo, gue mulu yang selalu salah, lo gak mau ngalah!"tekan Queen.
"Serah lo dah, ngomong sama orang gila emang gak pernah bener,"
"MOKA SIALAN! GUE GAK GILA YA!"
🌿🌿🌿🌿🌿
Setelah berbincang-bincang dengan Moka tadi, Queen memutuskan untuk langsung pulang saja. Entahlah, ia sangat malas pergi ke sekolah. Dirinya tadi juga sudah berpesan kepada Moka untuk membawakan pulang tas yang tak ada isinya itu.
Langkah Queen terhenti saat akan membuka pintu, ia mendengar suara kendaraan beroda empat yang baru saja memasuki pekarangan rumahnya. Queen terus saja memandangi mobil itu sampai masuk ke dalam garasi.
Kakinya masih enggan melangkah untuk masuk rumah, ia masih penasaran siapa yang di bawa pulang oleh papahnya itu. Ya, Riski yang jarang sekali pulang tiba-tiba saja pulang yang membawa seseorang pulang bersamanya.
Kedua mata Queen memanas saat melihat pemandangan di depannya itu. Papahnya sedang berciuman mesra dengan seorang wanita yang Queen tidak kenal sama sekali. Kedua tangannya meremas roknya.
"PAPAH!"pekik Queen.
Kedua manusia yang sedang di mabuk nafsu itu pun terpaksa menghentikan aktivitasnya karena pekikan Queen tadi. Dengan nafas memburu Queen menghampiri dua orang itu.
Brak
Dengan keras Queen memukul kap mobil itu,"KENAPA PAPAH NGELAKUIN INI, HUH?!"bentak Queen.
KAMU SEDANG MEMBACA
About Queenza
Teen FictionQueenza Rafelia, adalah seorang gadis manis yang berhasil menaklukkan hati seorang Moka Arselino. Queen dikenal dengan sosok yang sedikit gila dan tak tau malu oleh sebab itu banyak yang tidak menyukai seorang Queen. Moka Arselino, cowok berperawak...