Cinta pandangan pertama itu memang beneran ada, sama halnya yang dialami oleh Kira. Dia tiba tiba jatuh cinta sama seorang siswa, hanya karena orang itu membantunya.
Simpel bukan? Tapi menurutnya, kejadian itu adalah suatu hal yang sangat spesial.
K...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
7. His smile
🌟🌟🌟
"Duh Man, lo tuh sebenernya udah cocok banget sumpah jadi pakar cinta. Ikutan MasterChef sana." Ava berdecak kagum.
"Tolol," umpat Manda.
"Astagfirullah Manda! Bahasanya!"
Manda tak menggubris ucapan Ava, ia lebih memilih melanjutkan memakan makanannya yang sudah hampir habis.
Kira masih menatap Alaksa, ia masih tak percaya ternyata Alaksa lah laki laki yang membantunya waktu itu.
Di saat ia tengah melamun seraya menatap ke arah Alaksa, tiba tiba laki laki itu kembali menatapnya.
Damn!
Kira yang tertangkap basah, bingung harus apa. Ia hanya tersenyum pada Alaksa. Namun hal tak terduga tiba tiba membuatnya tercengang. Senyumannya di balas oleh Alaksa, bahkan laki laki itu kini melambaikan tangan padanya.
Jantungnya...jantungnya seketika berdegup kencang seakan akan ingin lepas. Ya Tuhan, Mengapa senyuman Alaksa begitu manis?
Kira yang bingung, hanya kembali tersenyum. Wajahnya mungkin saat ini sudah memerah, dan ia segera memalingkan wajahnya dan menunduk.
"Heh, lo kenapa?" Tanya Ava, melihat Kira yang tiba tiba menunduk.
"Nggak apa apa, gue mau ke toilet dulu." Kira segera berdiri dari duduknya, ia hendak beranjak dari sana.
"Eh Kir! Ini makanan lo gimana? Gue abisin ya!"
Kira benar benar ingin menarik bibir lemes Ava sekarang juga, jika bukan karena wajahnya yang memerah akhirnya ia terus berjalan meninggalkan kantin. Kira yakin, sekarang ia pasti tengah jadi perhatian penghuni kantin akibat ulah mulut lemes Ava itu.
Kira buru buru menutup pintu toilet, saat melihat toilet wanita ternyata sepi.
"Anjiiiiirrrr!!!! Di senyumin balik dongggg!!!" Kira tersenyum senang melihat pantulan dirinya di cermin.
Kira buru buru menarik napas dan mengeluarkannya secara perlahan. "Astaga Kira, kayak yang nggak pernah jatuh cinta aja. Baperan banget sih gue, baru di senyumin udah kayak gini. Apalagi di tembak? Bisa mati kali ya."
Kira membasuh wajahnya yang memerah, berusaha mengembalikan warna wajahnya.
"Lagian kenapa pake blushing segala sih? Cuma di senyumin doang loh." Kira menatap kembali wajahnya di cermin. Sekarang wajahnya sudah tak semerah tadi, untung saja Ava tak melihatnya. Bisa bisa ia di ledek habis habisan oleh perempuan itu.
Setelah menormalkan kembali detak jantungnya, Kira keluar dari toilet. Ia hendak kembali ke kantin, namun tiba tiba langkahnya terhenti dan nafasnya tercekat saat tahu ada seseorang yang baru saja keluar dari toilet laki laki seraya tersenyum padanya.