Cinta pandangan pertama itu memang beneran ada, sama halnya yang dialami oleh Kira. Dia tiba tiba jatuh cinta sama seorang siswa, hanya karena orang itu membantunya.
Simpel bukan? Tapi menurutnya, kejadian itu adalah suatu hal yang sangat spesial.
K...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
All the things i did, Just so i could call you mine
27. Kevin
🌟🌟🌟
"Bukan gitu...kalo kayak gitu, ya nggak bakal masuk," ujar Alaksa. Ia kembali menghampiri Kira dan mencoba mencontohkan bagaimana cara memasukkan bola ke dalam ring.
Setelah melihat Alaksa memasukkan bola basket ke dalam ring, bukannya mengerti Kira malah semakin tidak paham.
"Duh gue nggak tau deh, padahal pegangannya sama aja."
Alaksa terkekeh, mendengar ucapan menyerah dari Kira. "Tapi tenaga lo nya kurang, makanya nggak bakal masuk bolanya."
Kira menghela napasnya lelah. "Susah juga main basket."
"Nggak susah kok, lo nya aja yang gampang nyerah. Sini." Alaksa mendekati Kira, dan berdiri di belakang perempuan itu.
"Sorry ya," ujar Alaksa lagi. Ia kemudian melingkarkan tangannya ke depan Kira dan mengambil tangan Kira yang sedang memegang bola.
Kira yang tahu posisi mereka yang sedekat ini sekarang, hanya bisa terdiam. Walaupun jantungnya sekarang sudah hampir copot.
"Arahin bolanya ke ring, fokus...baru lempar. Pake tenaga, tapi jangan yang kenceng banget lemparnya. Tar malah mantul kena kepala lo lagi."
Kira menoleh ke kanan, dimana pandangan mereka sudah sangat dekat sekarang.
"Ngerti kan?" Tanya Alaksa pada Kira yang terus memperhatikannya.
Kira mengerjapkan kedua matanya, setelah sadar kalau daritadi ia memperhatikan wajah Alaksa.
"I...iya..gue ngerti kok," gumam Kira. Perempuan itu langsung mengalihkan pandangannya ke ring.
Alaksa melepaskan tangannya dari tangan Kira dan berlalu ke samping Kira.
"Coba," ujarnya. Kira mengangguk dan mulai mencoba memasukkan bola basket yang ia pegang ke ring.
Mata Kira berbinar senang, dan begitu juga Alaksa yang tersenyum lebar karena bola basket itu memasuki ring.
"Akhirnyaaa..." gumam Kira senang.
Karena baru kali pertama ia memasukkan bola basket ke dalam ring, karena sebenarnya dari dulu ia tak suka olahraga ini.
"Bagus, ada kemajuan. Sekarang, latihan dribble bola habis itu lo masukin ke ring."
Kira mengangguk dan tersenyum sombong. "Oke."
Kira mengambil bola basket, ia mulai mencoba men dribble bolanya. Namun tiba tiba ada suara seseorang yang memanggilnya, membuat latihannya terhenti.