Cinta pandangan pertama itu memang beneran ada, sama halnya yang dialami oleh Kira. Dia tiba tiba jatuh cinta sama seorang siswa, hanya karena orang itu membantunya.
Simpel bukan? Tapi menurutnya, kejadian itu adalah suatu hal yang sangat spesial.
K...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
43. Bertengkar lagi
🌟🌟🌟
"Alaksa?!"
Laki laki yang baru saja memukuli Alaksa, hanya memandang sekilas pada Elsara yang tiba tiba datang dan langsung membantu Alaksa berdiri.
"Maksud lo apa mukul Alaksa?!" Tanya Elsa pada laki laki itu dengan nada tinggi.
Laki laki itu hanya mendengus sinis menatap Elsa dan Alaksa. "Mending lo urusin aja nih cewek!"
Setelah mengatakan itu, laki laki yang menghajar Alaksa itu pun pergi meninggalkan mereka. Elsa jelas sangat kesal pada laki laki itu dan ingin membalas perbuatan laki laki itu.
Namun melihat kondisi Alaksa, Elsa langsung memapah sahabatnya itu dan membantu Alaksa masuk ke dalam mobil laki laki itu.
"Mana kuncinya? Aku aja yang nyetir."
Alaksa mengernyit tak terima. "Kamu kan masih ada pelajaran Sar, udahlah masuk kelas aja sana."
"Bisa kan Sa sekali aja nggak keras kepala?!"
Alaksa berdecak kesal, padahal perempuan itu yang selalu keras kepala. Mau tak mau Alaksa memberikan kunci mobilnya pada Elsa.
Setelah menerima kunci mobil Alaksa, Elsa ikut memasuki mobil dan menjalankan mobil keluar area sekolah.
"Jangan pulang," kata Alaksa. Setelah mereka keluar dari area sekolah.
Elsa jelas mengernyit bingung. "Terus mau kemana?"
Alaksa hanya mengendikkan kedua bahunya setelah itu menyenderkan kepalanya ke jok mobil dan menutup matanya. "Terserah, yang penting jangan pulang."
"Ya terus aku gimana? Kalo kamu nggak mau pulang, aku nanti ke sekolahnya lagi gimana?"
Dengan mata yang masih tertutup Alaksa menjawab, "yang keras kepala siapa? Aku udah bilang mau sendiri aja."
Elsa memang yang dasarnya keras kepala dan tak mau kalah dari Alaksa, membalas ucapan laki laki itu.
"Aku udah bilang ke bu Sinta mau anter kamu pulang, sekalian bilangin tentang semuanya ke bunda."
Mendengar ucapan Elsa, Alaksa seketika membuka matanya. "Sejak kapan kamu jadi tukang ngadu?"
Elsa menoleh sekilas pada Alaksa, dan saat itu juga ia menepikan mobilnya di pinggir jalan.
"Kamu kenapa sih Sa? Kenapa kamu sampe ngelakuin ini semua demi cewek itu? Ini bukan kamu banget Alaksa!"
Alaksa berdecak kecil. "Aku males debat sama kamu Sar..."
"Ini bukan masalah debat Sa! Kamu sampe di skors loh, cuma gara gara ngegantiin hukuman dia. Yang salah dia Sa, kenapa kamu sampe segitunya sih?! Kamu nggak mikirin perasaan bunda sama papah gimana, kalo anaknya di skors cuman gara gara bela cewek! Terus cowok itu tadi temennya Kira kan? Bisa bisanya kamu masih ngebela dia Sa, padahal dia udah bikin kamu susah tau nggak!"