Cinta pandangan pertama itu memang beneran ada, sama halnya yang dialami oleh Kira. Dia tiba tiba jatuh cinta sama seorang siswa, hanya karena orang itu membantunya.
Simpel bukan? Tapi menurutnya, kejadian itu adalah suatu hal yang sangat spesial.
K...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Moodbooster terbaik tuh, ya doi.
13. Olahraga
🌟🌟🌟
Seperti biasa, hari ini lagi lagi Kira telat berangkat sekolah. Tapi Kira tak terlalu khawatir, ia segera memasuki kawasan sekolah lewat tempat biasa jika ia telat.
Bukannya ke kelas, Kira malah berbelok ke kantin. Sekarang bu Sinta yang mengajar di kelasnya, Kira malas mencari gara gara dengan guru itu.
Makanya lebih baik ia membolos saja satu pelajaran, karena Kira yakin guru itu pasti sudah ada di kelas sekarang. Karena bu Sinta adalah guru yang tidak pernah absen jika mengajar.
Sebenarnya sekarang Kira memilih tidak masuk sekolah, karena ia sangat lelah. Namun ia pun bosan jika berada di kost an sendiri.
Kemarin setelah mereka bermain di rumah Manda, kedua temannya itu membantu Kira mencari kost an di sekitar rumah Manda.
Setelah mendapat kost an untuk Kira, kedua temannya itu pun main di kost annya sampai larut malam. Itulah mengapa Kira sangat lelah sekarang.
Belum lagi kedua temannya itu malah membuat kost annya berantakan, bukannya malah membantunya merapikan.
"Bang Jono, bakso 1 ya. Kayak biasa," ujar Kira pada pedagang bakso kantin langganannya dan teman temannya.
"Siap neng, nanti di anter."
Kira mengangguk, ia berlalu duduk di salah satu bangku kantin. Di kantin hanya ada beberapa siswa, karena saat ini jam pelajaran masih berlangsung.
Makanya kantin sangat sepi, paling siswa yang datang karena sedang jamkos ataupun membolos pelajaran seperti dirinya.
"Kir? Lo ngapain disini?"
Kira menoleh, karena ada seseorang yang memanggil namanya. Namun ia kembali membuang pandangannya, saat tahu siapa orang itu.
"Kir gue nanya," ujar Kevin. Kini laki laki itu sudah duduk di samping Kira.
"Perlu banget gue jawab? Gue juga nggak nanya kan, kenapa lo disini?!"
Kevin mendengus. "Lo nginep di rumah temen lo semalem?"
Kira tak menjawab ucapan Kevin, ponsel di tangannya lebih menarik daripada berbicara dengan Kevin.
Baru saja Kevin ingin berbicara lagi, pesanan Kira sudah datang. Membuat perempuan itu segera membayarnya dan berterima kasih pada bang Jono.
"Mendingan lo pergi deh Vin, gue mau makan," ujar Kira, tanpa menatap wajah Kevin.
"Kir gue cuma mau ngasih tau ke elo, kalo bokap lo tuh khawatir sama lo."
Kira menoleh pada Kevin dan menatap laki laki itu datar. "Di bayar berapa lo sama bokap gue?"