Cinta pandangan pertama itu memang beneran ada, sama halnya yang dialami oleh Kira. Dia tiba tiba jatuh cinta sama seorang siswa, hanya karena orang itu membantunya.
Simpel bukan? Tapi menurutnya, kejadian itu adalah suatu hal yang sangat spesial.
K...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Cinta pertama anak perempuan itu adalah ayahnya❤️
20. Papah
🌟🌟🌟
Kira menghela napas berat, sedari tadi ia berusaha untuk tidur. Namun matanya tak kunjung menutup, karena perutnya yang terus menerus bersuara.
Ya, ia lapar sekarang.
Tapi Kira sendiri bingung ingin makan apa, karena di kost annya sekarang tidak ada stok makanan apa pun.
Mau keluar untuk mencari makanan pun sudah malam, dan ia juga sangat malas untuk keluar.
"Apa minta tolong Manda?" Gumam Kira.
Kira mencoba menelefon Manda, namun tak di angkat. Kira yakin kalau sekarang Manda tengah berkumpul dengan keluarganya, dan ia meninggalkan ponselnya di kamar.
"nggak enak juga minta tolong Manda, udah banyak banget dia gue repotin."
Kira melempar asal ponselnya ke kasur, ia menghela napas berat. Mau tak mau Kira mengambil Cardigannya dan harus keluar untuk mencari makan.
Karena jika di paksa tidur pun, Kira tetap tidak bisa tidur jika perutnya terus berbunyi.
Ting!
Kira langsung membuka notif pesan yang ternyata dari Manda.
Mandaaaaa | kenapa nelfon?
Gapapa |
Mandaaaaa | tungguin.
Hah?! |
Pesan Kira hanya di baca oleh Manda, membuat Kira penasaran 'tungguin' apa yang di maksud oleh Manda.
Akhirnya Kira hanya mengikuti saran Manda, ia berfikir mungkin Manda akan datang ke kost annya dan membawakan Kira makanan.
Karena Manda itu orangnya peka, dia pasti mengerti jika Kira sedang kelaparan.
Setelah menunggu beberapa menit, tiba tiba ada yang mengetuk pintu kost annya. Kira yang sudah yakin jika itu adalah Manda, langsung membuka pintu kamar kostnya. Namun Kira malah kaget, karena ternyata papahnya lah yang sekarang tengah berada di depan kamar kost nya.
Kira terdiam hanya terdiam di sana, dengan ekspresi kagetnya. Begitu pun dengan papahnya.
"Ngapain papah kesini?" Kira akhirnya angkat bicara, karena dari tadi papahnya hanya diam dan menatapnya dengan rasa bersalah.
"Papah...mau ngasih ini buat kamu." Zaki menyerahkan kantong kresek berisi makanan yang ia pegang pada Kira.
Kira menerima kantong kresek itu dari tangan Zaki. "Udah kan?"