45.💫

12 1 0
                                    

45

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






45. Ketauan papah.




🌟🌟🌟

Alaksa menghentikan mobilnya di ujung jalan rumah Kira, karena perempuan itu masih keukeuh tak mau Alaksa bertemu dengan papahnya.

"Ayolah Kir...biarin aku bilang ke papah kamu tentang hubungan kita, aku yakin papah kamu bakal ngerti kok."

Kira menekuk kecil bibirnya ke bawah. "Ya aku juga mau, tapi nggak segampang itu Sa. Biarin aku ngumpulin keberanian dulu ya..."

Alaksa menghela napas pasrah seraya tersenyum paham, ia mengulurkan tangannya untuk mengusap puncak kepala Kira. "Yaudah iya aku ngerti, Sana pulang. Hati hati, tar kalo jatoh ya bangun sendiri."

Kira terkekeh kecil seraya mendorong bahu Alaksa. "Apaan sih, nanti kalo aku jatoh ya minta bantuan Kevin aja. Kan rumah kita deket."

"Yakin? Padahal kamu sendiri yang bilang lagi kesel sama dia," balas Alaksa.

Kira mencebikkan bibirnya kesal. "Tau ah, kamu mah bukannya cemburu."

Alaksa terkekeh kecil. "Oh jadi kamu berharap aku cemburu?" Tanyanya dengan senyum jail.

Kira memicing sinis pada Alaksa. "Menurut kamu?!" Dengan decakan kasar, Kira langsung melepas seatbelt dan membuka pintu mobil, namun Alaksa menahannya.

"Tar dulu...kok malah ngambek sih?"

Kira tak menjawab, ia memasang wajah kesal pada Alaksa.

"Ya aku jelas cemburu lah kalo kamu di bantuin sama cowok lain, yaudah aku minta maaf ya..." Alaksa menangkup kedua pipi Kira.

Dengan jail, laki laki itu menekan kedua pipi Kira sehingga bibir perempuan itu mengerucut.

"Ihhh!!" Kira menepis tangan Alaksa di pipinya. Sedangkan Alaksa malah terkekeh, melihat wajah kesal Kira.

"Udah ah aku mau pulang!"

Kira sudah mau pergi, namun Alaksa kembali mencekal tangannya. "Tar dulu napa sayang...jangan ngambek gitu, nanti akunya kepikiran."

Mendengar Alaksa yang memanggilnya 'sayang' pipi perempuan itu seketika memerah.

"Dih dih...blushing ceritanya?" Tanya Alaksa dengan senyum jahil.

Kira langsung menutup wajahnya malu. "Diem deh Sa! Udah napaaaa aku mau pulang!!"

"Yaudah tinggal pulang," balas Alaksa.

Kira menurunkan tangannya dari wajahnya, kemudian Alaksa mengambil tangan perempuan itu. "Yaudah kamu jangan nahan aku mulu!"

"Yaudah jangan ngambek."

"Ya lagian kam__"

Tin..tin...

Mereka berdua terlonjak kaget, mendengar suara klakson mobil yang berada di belakang mereka.

OUR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang