Cinta pandangan pertama itu memang beneran ada, sama halnya yang dialami oleh Kira. Dia tiba tiba jatuh cinta sama seorang siswa, hanya karena orang itu membantunya.
Simpel bukan? Tapi menurutnya, kejadian itu adalah suatu hal yang sangat spesial.
K...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
37. menggantung
🌟🌟🌟
Kira terkekeh kecil. "Sa, kalo sayang itu nggak semuanya bisa di ungkapin pake kata kata. Walaupun papah ngeluh kalo di suruh bunda, tapi papah tetep ngelakuin kan?"
Alaksa terdiam, ia mengangguk dan tersenyum kecil seraya menoleh sesaat pada Kira.
"Ya intinya, kalo sayang sama seseorang. Kita pasti nggak bakal ngebiarin orang itu pergi dari hidup kita, karena kehilangan orang yang kita sayang itu berat banget Sa."
Alaksa mengangguk paham. "Thanks udah ngingetin." Laki laki itu menoleh sekilas dan tersenyum kecil pada Kira.
Kira membalas senyuman Alaksa, setelah itu ia mengalihkan pandangannya ke luar jendela. Sebenarnya ada maksud dari ucapannya tadi untuk Alaksa, semoga saja laki laki itu paham.
Seketika keadaan di dalam mobil Alaksa hening. Seakan akan Alaksa maupun Kira hanyut dalam pikirannya masing masing.
Namun seketika Kira mengernyit bingung, karena Alaksa tiba tiba menepikan mobilnya.
Kira langsung menoleh pada laki laki itu, ternyata Alaksa tengah menarik napasnya dalam dalam seraya memejamkan matanya.
"Sa? Lo sakit?"
Alaksa membuka matanya dan menoleh pada Kira. Laki laki itu tersenyum tipis, kemudian memiringkan badannya jadi menghadap Kira.
"Kir, gue...gue nggak mau kehilangan lo. Apa itu tandanya gue sayang sama lo?"
Saat itu juga Kira terpaku, Kira merasa jantungnya berdegup lebih kencang setelah mendengar ucapan Alaska.
"Sa lo...lagi bercanda kan?"
Alaksa menggeleng. "Gue serius, Kir."
Kira tak tau harus menjawab apa, ia hanya bisa diam terpaku menatap bola mata Alaksa yang sama juga tengah menatapnya.
"Sorry kalo emang ucapan gue bikin lo kaget, tapi nggak tau kenapa setelah ketemu lo...gue ngerasa kalo gue nggak mau kehilangan lo," ujar Alaksa. Laki laki itu berusaha jujur.
Jujur saja, jika bukan Alaksa yang mengucapkan kata kata itu. Mungkin Kira sudah mau muntah sekarang, tapi yang berbicara seperti itu padanya sekarang jelas jelas Alaksa. Laki laki yang ia sukai.
Kira menggigit bibirnya sesaat. "Terus lo maunya gimana?"
"Jadi pacar gue ya, jangan tinggalin gue Kir..."
🌟🌟🌟
"Kira anjir, lo beneran jadian sama Alaksa?!!" Tanya Fahman dengan sedikit teriak karena laki laki itu masih di perkarangan rumahnya, sedangkan Alaksa sudah pergi begitu saja.