48.💫

18 1 0
                                    




48. Minta maaf



🌟🌟🌟

Elsa menutup pintu mobil, seraya berterima kasih pada supir calon papahnya. Setelah sang supir membawa pergi mobilnya dari rumah Elsa, Elsa langsung memasuki rumahnya.

Suasana di dalam rumah, seperti biasanya. Hening, tak ada seorang pun disana yang menemani Elsa. Mamahnya selalu sibuk dengan pekerjaannya, terlebih sekarang wanita yang berstatus mamahnya itu akan menikah.

Elsa melangkahkan kakinya ke dapur, ia mengambil air minum dan meneguknya hingga tandas. Setelah selesai menghilangkan rasa haus, gadis itu berjalan menuju kamarnya.

Namun ia mengernyit bingung, saat mendengar suara televisi di ruang tamunya dan terdengar suara orang terkekeh.

Elsa yang penasaran langsung menghampiri ruang tamu, karena tak mungkin mamahnya pulang jam segini.

Bahkan saat di jalan tadi mamahnya baru saja mengabarinya, kalau wanita itu akan pulang larut malam karena masih ada urusan yang harus mamahnya urusi.

Elsa memekik kaget, karena tiba tiba orang yang tengah duduk membelakanginya di sofa, berbalik dan mengagetinya.

"Alaksa! Astaga, untung aku nggak punya riwayat penyakit jantung! Kamu ngapain kesini malem malem? Main masuk aja lagi, nggak ngetuk pintu dulu!" Ucap Elsa kesal.

Ya, orang yang membuatnya kaget itu adalah Alaksa. Bukannya meminta maaf atau menyesal, Alaksa malah menyengir menampilkan deretan giginya.

"Sorry sorry, aku di suruh bunda anterin ini ke kamu." Alaksa menyerahkan paperbag yang Elsa yakin kalau isinya adalah makanan.

Elsa menerimanya dengan wajah yang masih kesal. "Bilangin bunda, makasih."

Alaksa hanya mengangguk saja, kemudian laki laki itu berdiri membuat Elsa mengernyitkan kening.

"Mau pulang?" Tanya Elsa, perempuan itu sebenarnya berharap Alaksa tetap tinggal untuk menemaninya.

Ternyata harapannya terkabul, Alaksa menggeleng dan menjawab, "Aku mau makan disini sama kamu, lagian mamah kamu juga belum pulang kan? Sekalian nobar netflix gimana?"

Elsa tersenyum tipis seraya mengangguk, kemudian 2 sahabat itu beranjak menuju dapur untuk menyiapkan makanan.

🌟🌟🌟

"Ihhh males banget deh kalo udah sad ending. Udah di buat berharap di depannya, malah nyakitin ujung ujungnya," protes Elsa pada Drakor yang baru saja mereka tonton.

Awalnya memang mereka berniat menonton film, namun tiba tiba Elsa meminta nonton drakor. Akhirnya mau tak mau Alaksa menerima, karena sudah lama juga mereka tak menghabiskan waktu bersama.

"Eh tapi sad ending tuh cukup realita tau, karena kan siapapun nggak tau berjodoh dengan siapa. Makanya mereka pisah karena mereka bukan jodoh," balas Alaksa seraya memakan makanannya.

Elsa menatap Alaksa tak terima. "Ya inikan film Sa, kasih kek yang terbaik buat penontonnya. Buat apa mereka kasih adegan uwu uwu kalo akhirnya nyakitin? Kan kalo kayak gini bikin greget gitu loh."

Alaksa terkekeh seraya menggeleng kecil. "Terserah kamu deh, oh iya Sar aku mau ngomong sesuatu sebenernya."

Elsa dengan mulut yang terisi makanan, menoleh seraya menatap Alaksa penuh tanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 11, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

OUR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang