Cinta pandangan pertama itu memang beneran ada, sama halnya yang dialami oleh Kira. Dia tiba tiba jatuh cinta sama seorang siswa, hanya karena orang itu membantunya.
Simpel bukan? Tapi menurutnya, kejadian itu adalah suatu hal yang sangat spesial.
K...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jangan terlalu percaya sama omongan manusia, kadang banyak bohongnya.
29. Masih menunggu
🌟🌟🌟
"Lo seriusan ini nggak mau bareng kita?" Tanya Ava pada Kira, karena perempuan itu tak mau di ajak pulang bareng.
"Kira udah dua kali nolak loh, maksa banget sih," jawab Manda.
Ava berdecak kesal. "Ih, siapa tau dia berubah pikiran kan. Lagian udah satu jam disini kita, nungguin apa lagi coba? Ekskul udah selesai daritadi."
"Kalian duluan aja, gue masih ada urusan."
"Urusan apaan lagi sih Kir? Kita bisa kok temen....hhmmpp..."
Manda langsung membekap bibir Ava. "Yaudah kalo emang lo masih mau disini, kita duluan ya." Manda langsung menarik Ava keluar dari kantin.
Kira menghela napasnya, karena Alaksa tak kunjung menemuinya lagi. Padahal sudah satu jam ia menunggu laki laki itu.
Sudah kesekian kalinya ia melirik jam yang melingkar di pergelangan tangannya, waktu terus berlalu tapi Alaksa belum juga kembali.
Drrrttt...drrttt...
Ponsel Kira bergetar sudah ketiga kalinya. Daritadi saat temannya masih ada, ia tak mengangkat bahkan membukanya karena ia takut kalau yang menelfonnya itu adalah Alaksa.
Kalau teman temannya itu tau jika Alaksa yang menelfonnya, pasti teman temannya itu akan heboh terlebih lagi ava.
Kira segera mengambil ponselnya di saku celananya dan melihat siapa yang menelfonnya.
Saat Kira melihat siapa yang menelfonnya, ia sedikit kecewa karena bukan Alaksa yang menelfonnya daritadi.
Dengan perasaan yang masih kecewa, Kira segera menekan tombol hijau di ponselnya.
"Halo," ujar Kira dengan nada yang terkesan ogah ogahan.
"Kamu kenapa sayang? Kok kayak yang males gitu sih?"
Kira mendengus sebelum menjawab ucapan papahnya. "Papah tuh bukan orang yang aku harapin nelfon sekarang." Kira sedikit merengek di telfon, membuat Zaki terkekeh.
"Emangnya kamu lagi nungguin telfon dari siapa sih sayang?"
"Tau ah pah, males ngomongin sekarang."
Kira sebenarnya sedang tidak mood untuk curhat dan berbicara dengan seseorang sekarang.
"Yaudah terserah kamu deh, maafin papah karena udah nelfon kamu ya...yaudah papah tutup aj__"
"Eeehh...kok malah mau di tutup sih pah?"
"Loh katanya papah bukan orang yang kamu harapin nelfon."