Cinta pandangan pertama itu memang beneran ada, sama halnya yang dialami oleh Kira. Dia tiba tiba jatuh cinta sama seorang siswa, hanya karena orang itu membantunya.
Simpel bukan? Tapi menurutnya, kejadian itu adalah suatu hal yang sangat spesial.
K...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
4. saingan
🌟🌟🌟
"Kira! Astaga nih anak kebo banget sih kalo udah tidur," keluh Ava yang kini masih berusaha untuk membangunkan Kira.
"Udah biarin aja sih, lo tau sendiri gimana susahnya bangunin tuh anak," jawab Manda. Ia menaruh tasnya di meja belajar seraya duduk di kursi dan memainkan ponsel.
Manda awalnya kaget, karena tiba tiba ada Kira yang sedang tidur di kamarnya. Padahal perempuan itu sendiri yang bilang, kalau ia mau pulang saat di sekolah.
Sebenarnya Manda sendiri sudah tak heran kalau Kira tiba tiba datang ke rumahnya. Karena penyebabnya pasti satu hal, yaitu masalah keluarganya.
Kira menggeram kesal dengan mata yang masih tertutup, karena Ava terus mencubiti pipinya.
"Bisa diem nggak sih lo Va!" Kira menepis tangan Ava yang sedang mencubiti pipinya.
"Lagian kebo banget jadi orang! Bunda bilang lo udah tidur dari pas lo dateng kesini. Gila aja Kir 5 jam lo tidur!"
"Baru 5 jam, belom sehari!" gerutu Kira kesal. Ava memang sangat suka mengganggunya jika sedang tidur.
"Lagian nggak ada kerjaan banget sih lo, bukannya tidur sana! Nggak usah ganggu gue!" Kira mengambil bantal dan menutupi wajahnya dengan bantal.
"Gue maunya gangguin elo, gimana dong?"
Buk!
Bantal yang tadi di pegang Kira, kini mendarat empuk ke wajah Ava. Membuat perempuan itu memekik kesal, dan hendak melempar balik bantal itu pada Kira. Namun niatnya terhenti karena ucapan Manda.
"Lo berdua ada yang kenal Elsa nggak?"
Ava dan Kira menatap Manda, kemudian mereka saling tatap.
"Elsa?" Gumam Kira.
Manda mengangguk, matanya tak lepas dari ponselnya. "Elsara Nabila."
Ava tiba tiba membelalakkan matanya dan berteriak heboh. "Oh iyaaaa!!! Gue tauuuu! Dia itu yang__"
"Dia anak baru ekskul KIR, di grup rame banget pada nyapa dia. Dan yang bikin gue kesel, mereka bilang kalo dia itu saingan gue." Manda memotong ucapan Ava. Ia meletakkan ponselnya di meja belajar, setelah itu menatap kedua temannya datar.
"Emang bener sih kayaknya..."
Kira dan Manda menatap Ava yang tiba tiba berceletuk.
