42.💫

19 3 0
                                    

42

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






42. Hukuman




🌟🌟🌟






"Kalian sudah tau bukan, alasan ibu memanggil kalian kesini?"

Ayu, salah satu temannya dan Alaksa mengangguk dan mengiyakan pertanyaan dari bu Sinta.

"Terutama kamu Ayu dan juga Kira. Kemana Kira? Bolos lagi? Tadi pagi bu Tuti melapor ke ibu karena Kira tidak masuk, saat mata pelajarannya berlangsung. Kenapa tiba tiba saat istrahat dia ada di lingkungan sekolah? Terlebih lagi bertengkar sama kamu. Dan sekarang, perempuan itu malah menghilang."

"Dia kan emang suka gitu bu, bolos kelas seenaknya terus suka telat." Ayu mengkompori bu Sinta.

"Ibu nanya ke kamu dimana Kira, bukan nyuruh kamu ngasih tau keburukan Kira ke ibu. Kalau itu ibu juga sudah tau."

Ayu mencibir kesal, bu Sinta memang terkenal dengan guru yang galak namun hanya kepada perempuan saja.

"Alaksa, kamu tau dimana Kira?" Tanya bu Sinta kepada Alaksa dengan nada lebih rendah dari sebelumnya.

Alaksa yang daritadi hanya diam menyimak, kini menjawab ucapan bu Sinta. "Saya nggak tau bu, Kira nggak bisa di hubungi."

Bu Sinta menghela napas berat. "Ya sudah begini saja, masalah Kira biar ibu bicarakan nanti dengan orang tuanya. Sekarang ibu mau tanya sama kamu Ayu, apa penyebab sebenarnya kalian bertengkar?"

"Ibu udah liat kan di videonya? Kira loh yang nyakitin saya duluan, yaudah saya bales lah bu."

"Ayu! Ibu nggak nanya itu, ibu nanya penyebab kalian bertengkar! Kamu ini gimana sih? Daritadi nggak pernah nyambung kalo ibu tanya!"

Ayu dan temannya terperanjat saat bu Sinta menaikkan nada bicaranya.

"Begini saja, kalian ibu hukum selama seminggu karena video itu."

Ayu dan temannya itu menatap bu Sinta tak terima. "Loh kok kita doang sih bu? Kira gimana? Nggak adil dong bu!"

Bu Sinta meringis kesal. "Kalian tuh berisik tau nggak! Masalah Kira biar ibu yang selesaikan nanti. Sudah sana kalian bersihkan toilet perempuan selama seminggu dan di mulai dari sekarang!"

"Bu ya ampun...nggak ada hukuman lain apa bu? Toilet kan kotor bu, banyak kumannya."

Bu Sinta menghela napas jengah. "Ada, kalian berdiri di samping tiang bendera sambil hormat sampai jam pulang, di lakukan selama seminggu. Pilih mana?"

Ayu berdecak kesal. "Yaudah iya bersihin toilet!"

"Ayu! Nada bicara kamu harus sopan!"

Ayu hanya mengumpati guru BK itu dalam hati.

"Ya sudah sana bersihkan toilet," ujar bu Sinta pada kedua siswi itu.

Akhirnya Ayu dan temannya pamit keluar dari ruang guru.

OUR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang