34. Menebus kesalahan🌟🌟🌟
"Takut diabetes, ngeliat lo aja udah manis banget."
Kira melongo tak percaya. Apakah benar Alaksa sekarang tengah menggombalinya?
Tuhan...kalau begini caranya, bagaimana Kira bisa mundur untuk mendapatkan laki laki itu.
Kira tertawa sumbang. "Lo...gombal?"
Alaksa tertawa, melihat wajah polos Kira. "Sorry...sorry..garing ya?"
Kira hanya tekekeh seraya menggelengkan kepala tak habis pikir.
"Yaudah itu, makan sama lo aja," titah Alaksa.
Kira membuka bungkus gulali dan mencoba memasukkan permen kapas itu ke dalam mulutnya.
Kira menganggukkan kepalanya dan terus memasukkan permen itu ke dalam mulutnya.
"Pelan pelan...tar keselek," ledek Alaksa.
"Cobain." Kira menyodorkan permen kapas manis itu pada Alaksa.
Alaksa menggeleng. "Nggak, lo aja."
"Cobain buru, buka mulut lo." Kira terus memaksa laki laki itu, dan akhirnya Alaksa terpaksa membuka mulutnya menerima suapan dari Kira.
"Enak kan? Nggak usah ngeledek gue lagi!"
Alaksa terkekeh, laki laki itu masih memperhatikan bagaimana Kira memakan gulali.
"Kir...gue minta maaf ya, soal kemarin."
Kira menoleh pada Alaksa. Alaksa bisa melihat raut wajah Kira yang berubah.
Perempuan itu tersenyum kecut. "Nggak papa kok, lagian gue kan bukan siapa siapa lo. Wajar lo lebih prioritasin Elsa, karena dia sahabat lo."
"Gue tetep salah Kir. Gue udah bohongin lo dan nggak ada ngabarin lo waktu itu."
Kira menghela napasnya. "Terus mau lo apa?"
"Gue mau nepatin janji gue waktu itu. Lo masih mau ketemu sama bunda gue? Mungkin cuma itu satu satunya yang bisa gue lakuin, buat nebus kesalahan gue kemarin."
Kira terdiam sesaat, kemudian mengangguk. "Tapi nggak mungkin sekarang kan?"
Alaksa tersenyum lega. "Ya enggaklah, habis ini aja gimana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR
Teen FictionCinta pandangan pertama itu memang beneran ada, sama halnya yang dialami oleh Kira. Dia tiba tiba jatuh cinta sama seorang siswa, hanya karena orang itu membantunya. Simpel bukan? Tapi menurutnya, kejadian itu adalah suatu hal yang sangat spesial. K...