6.💫

32 4 0
                                    

6

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





6. Alaksa




🌟🌟🌟



"Demi apa pun, gue nggak bakal lagi ikutan lo bolos Kir! Jantung gue udah kayak lagi di tembak doi tau nggak sih tadi, untung aja si Elsa langsung ngalihin perhatian tuh guru ya." Mulut lemes Ava sedari tadi terus menyerocos sepanjang jalan.

Saat ini sudah waktunya istirahat. Ava, Kira dan Manda berniat menuju kantin untuk mengisi perut mereka. dari masih di kelas, mulut Ava tak henti hentinya membicarakan bagaimana tadi saat ia dan Kira telat.

Bukannya mendengarkan, Kira dan Manda sendiri lebih memilih diam dan membiarkan Ava berceloteh sendiri.

Nanti juga capek sendiri, itulah yang mereka katakan jika ada yang bertanya apa mereka tak bosan mendengar celotehan Ava.

"Besok besok nggak bakal gue izinin lo lagi buat nginep di rumah gue kalo hari sekolah Kir, kapok gue. Nggak akan mau lag__" ucapan Ava terhenti karena ia menyadari kalau Kira kini tak berada di sampingnya.

"Lah Man, Kira mana?" Tanya Ava pada Manda yang kini ikut berhenti. Manda menoleh ke belakang, ia menunjuk Kira menggunakan dagu.

"Ngapain tuh anak berhenti? Lagi ngeliatin apaan sih?" Tanya Ava penasaran. Pasalnya Kira berhenti tepat di samping lapangan basket, dan kebetulan disana anak anak basket tengah berkumpul.

"Lo ngeliatin siapa sih? Kevin?" Tanya Ava yang kini sudah berada di samping Kira.

Kira yang tengah melamun, tersentak kecil karena Ava. "Apaan sih, siapa juga yang liatin dia!"

"Ya terus ngapain, berhenti disini?"

Kira memutar kedua bola matanya malas. "Kepo banget sih lo! Tadi tali sepatu gue copot, makanya gue berhenti dulu."

Ava berdecih tak percaya. "Bilang aja kalo masih cinta, nggak usah gengsi gengsian. Pake segala alesan tali sepatu copot. Kalo emang masih cinta, yaudah bilang aja. Rib__"

"Ini kapan mau ke kantinnya?" Ucapan Ava di potong oleh Manda yang kini menatap datar kedua sahabatnya itu.

Ava memutar kedua bola matanya. "Iyaaa Mandaku sayaaangg, dah ayo. Tar singa ngamuk gara gara kelaperan." Ava menarik tangan kedua sahabatnya menuju kantin.

Manda dan Kira saling lirik, mereka mengikuti langkah Ava tanpa berniat membalas ucapan sahabat mereka yang bawel itu.

Setelah sampai di kantin, seperti biasa. Ava yang memesan makanan mereka. Karena mulutnya yang bawel dan tak lupa badannya pun yang kecil, Ava bisa menyela tanpa mengantre.

Walaupun karena aksinya itu banyak yang tidak menyukainya, tapi Ava tipikal perempuan yang bodo amatan. Terutama dengan ucapan orang orang bodoh yang hanya bisa berbicara dibelakangnya.

OUR Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang