"Dasar bangsat sialan!"
"Murni! Diam kamu!"
"Kurang ajar! Tega sekali kamu kang! Saya hamil tua kamu malah berbuat gila dengan anak kecil!! Sialan kalian!!"
"Ah dasar perempuan sialan!"
Gita terbangun dari tidurnya ketika merasa seseorang baru saja menggendong tubuhnya.
"Maaf ya mas, ngerepotin. Gita emang gitu. Dia kalau malem uh, aktif banget. Tapi kalau siang ya gini sering tidur, dimana aja lagi ga kenal tempat."
Samar-samar, Gita mendengar ocehan sembarang dari Nina, dan ketika ia benar-benar membuka matanya, orang yang pertama kali ia lihat adalah sesosok laki-laki.
Devano menurunkan Gita tepat di dalam kursi penumpang mobilnya. Dan ia terperanjat kaget ketika kedua mata gadis aneh itu tiba-tiba terbuka dan langsung menatap ke arahnya.
"Kamu ada pengalaman gendong perempuan ya? Biasanya cek in di hotel mana?" Tanya Gita.
"Saya ga pernah-"
"Gimana caranya biar bisa cek in sama kamu di hotel? Kamu punya otot lengan yang gede juga lho. Otot perut kamu kayanya kebentuk juga." Ucap Gita sambil menyetuh bagian lengan Devano yang masih terbalut kemeja berwarna putih.
Disentuh tiba-tiba seperti itu, tentu saja Devano segera menjauhkan dirinya dari Gita.
"Kenapa mas? Kaget amat?" Tanya Nina yang tak tahu percakapan mereka tadi.
"Saya harus balik jagain adik saya." Jawab Devano segera berbalik.
Nina memganggukkan kepalanya sambil hendak menutup pintu mobil, namun usahanya tak berhasil karena Gita dengan cepat beranjak dari duduknya keluar dari mobil dan berlari menghampiri Devano.
"Devano..." Panggil Gita menghentikan langkah Devano yang sudah hampir sampai di ruang rawat Daffa.
"Jangan manggil saya kaya kita udah saling kenal." Ucap Devano.
"Oke nama saya Anggita Wirahma, orang-orang - maksud saya orang yang kenal saya biasa panggil Gita." Ucap Gita memperkenalkan dirinya namun Devano tetap tak menanggapinya sehingga Gita kembali menyusulnya. "Dan saya yang udah selamatin adik kamu."
Kali ini Devano benar-benar menghentikan langkahnya tepat di depan ruang rawat Daffa.
Mendengar gadis ini menyinggung hal itu lagi, akhirnya mau tak mau Devano kembali berbalik menghadap gadis tersebut.
"Oke, terimakasih banyak karena udah bawa adik saya ke sini. Sekarang saya perlu tengok adik saya."
"Saya ikut. Adik kamu katanya udah siuman. Saya pikir dia juga mau bilang makasih sama saya." Jawab Gita dengan cepat.
Devano menghela napas panjang, kemudian akhirnya ia membuka pintu ruang rawat dan mengisyaratkan Gita untuk masuk.
"Kak... Sumpah gua tadi..." Ucapan Daffa tadi tiba-tiba saja terhenti ketika ia melihat orang lain yang berada di belakang kakaknya adalah perempuan yang membuatnya trauma untuk beberapa hari hingga hari ini.
"Dia yang bawa lo ke sini tadi." Ucap Devano kepada Gita.
Gita tersenyum sambil melambaikan tangannya kepada Daffa.
Namun dengan cepat raut wajah Daffa berubah saat itu juga."Pergi ga lo! Udah gua bilang gua ga ada urusan lagi sama lo!" Bentak Daffa kesal walaupun disisi lain ia masih merasa benar-benar takut dengan wanita yang membuatnya ketakutan berkali-kali.
![](https://img.wattpad.com/cover/272446335-288-k511349.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE ME, HEAL ME
Storie d'amoreAnggita Wirahma adalah seorang penulis novel horor yang memiliki gangguan emosional dan kesulitan percaya kepada semua orang. Tapi bagi Devano, Anggita adalah perempuan berkepribadian ganda yang selalu jadi trouble maker dimana pun ia berada. Namu...