ORANG YANG TAK DIHARAPKAN

189 36 0
                                    

"Seorang pemuda berinisial D.G ditangkap polisi pada senin malam pukul 22:00 WIB setelah melakukan penculikan dan percobaan bunuh diri kepada korban berinisial A.W, seorang perempuan berusia 26 tahun yang mendapatkan luka-luka dan segera dilarikan ke Rumah Sakit Pelita Kasih. Diduga pelaku sebelumnya sudah melakukan pembunuhan lainnya, sampai saat ini belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian terkait..."

Sekar mengganti saluran berita di TV panti asuhannya menjadi saluran lain hingga Ani menoleh padanya bingung.

"Jangan berita sadis begitu toh, Ni... Anak-anak bisa mendengarkan lho..." Ucap Sekar sementara Ani terkekeh pelan karena ia pun baru mengingat perihal itu.

"Maaf bu, tadi saya kaget aja melihat beritanya. Terus tadi saya kaya melihat mas Devano sekilas lho, bu..." Ucap Ani menjelaskan.

"Devano? Ngaco... Kamu salah lihat kali, Ni..." Ucap Sekar tertawa pelan. Begitu juga Ani yang ikut tertawa pelan.

"Iya kayanya cuma mirip ya, bu. Soalnya tadi cuma sekilas keliatan pas masuk ke rumah sakit itu lho. Lagian ga mungkin Mas Devano sepanik itu. Dia kan anaknya tenang banget ya, bu..." Ucap Ani terkekeh pelan. "Jadi kangen sama Mas Devano dan Mas Daffa lho bu..."

Sekar hanya diam, sejujurnya ia pun sangat khawatir dan entah sudah berapa kali ia dan suaminya meminta kedua putranya itu untuk pulang.

"Pak Galih jadi berangkat ke Jakarta, bu?" Tanya Ani lagi.

"Iya, tadi subuh sudah berangkat pakai mobil. Semoga saja bapak bisa membujuk Devano dan Daffa untuk pulang." Jawab Sekar dengan ragu pada ucapannya sendiri.

Sementara Ani hanya menganggukkan kepalanya.

"Yati... Belum ngabarin kamu lagi, Ni? Dia pergi tiba-tiba saya jadi khawatir." Ucap Sekar pelan.

"Belum bu, sepertinya Yati sangat malu bu. Dia kan anaknya pemalu. Terus kabar mengenai kehamilannya itu ketahuan bapak dan ibu, jadi mungkin dia benar-benar tertekan dan malu sama ibu dan bapak." Jawab Ani pelan.

Sekar bisa memahami itu. Karena di lingkungannya saat ini, seorang perempuan hamil diluar nikah memang masih sangat tabu dan merupakan hal yang sangat memalukan.

"Apa dia ga cerita dulu sedang dekat dengan siapa?" Tanya Sekar lagi.

"Engga bu, dia kan anaknya pemalu dan pendiam. Tapi beberapa kali saya lihat Adam mendekati Yati terus bu belakangan ini."

"Adam? Anaknya Kepala Desa itu?" Tanya Sekar kaget.

Ani menganggukkan kepalanya. Kemudian ia menghela napas panjang.

"Saya sih kurang tahu bu, tapi Adam pernah mengantar Yati pulang ke sini malam-malam. Saya ga curiga apa-apa bu, soalnya kan nak Adam itu anak baik dan berpendidikan sekali bu. Sopan lagi..." Ucap Ani pelan.

"Sama saja, Ni. Laki-laki kalau sudah berbuat ga akan lagi mau bertanggung jawab. Saya curiga, Ni... Jangan-jangan karena dia anak Kepala Desa, makanya dia ga mau tanggung jawab sama Yati yang cuma pengurus panti asuhan." Sahut Sekar dengan kesal.

"Pokonya, Ni. Saya akan cari tahu... Kalau benat memang pelakunya itu Adam, saya akan datangi rumahnya dan minta pertanggung jawaban laki-laki itu pada Yati." Tukas Sekar dengan sebal.

Sementara Ani hanya mengangguk setuju saja dan berniat membantu majikan yang sudah seperti keluarga itu baginya.

***

Gita membuang wajahnya dari Rita yang datang menghampirinya dengan panik sehingga Devano terbangun.

"Nak, kamu kenapa bisa begini? Ibu lihat berita kamu di TV, jadi ibu minta tolong bude-mu cari tahu. Ternyata benar yang ibu lihat sekilas di TV itu kamu nak..." Ucap Rita dengan suara bergetar mencoba meraih tangan putri satu-satunya itu.

LOVE ME, HEAL METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang