BUKAN KALI PERTAMA

212 37 6
                                    

Devano menyelimuti Gita yang sudah hampir menangis selama beberapa jam itu akhirnya bisa tertidur.

Setelah itu, diam-diam ia berjalan keluar dari apartemen Gita untuk kembali pulang ke rumahnya membersihkan diri dan berganti pakaian.

Selama perjalanan pulang, Devano terus memikirkan kejadian-kejadian ganjil belakangan ini.

Kenapa semuanya seolah terulang kembali? Siapa orang itu?

Jam tangannya sudah menunjukkan pukul 03:00 sore. Devano segera membuka kunci rumahnya.

Melihat lampu rumahnya yang menyala, Devano pikir Daffa sudah pulang.

Devano beralih ke dalam kamarnya dan segera mandi. Entah ia akan menyesalinya atau tidak, Devano sudah meneguhkan dirinya untuk selalu menjaga Gita apapun masalahnya.

Khawatir Gita akan meneleponnya, Devano bahkan membawa ponselnya ke dalam kamar mandi dan keluar kamar.

Ia membuka kulkasnya untuk membawa beberapa bahan makanan yang bisa ia taruh di apartemen Gita.

Namun perhatiannya teralihkan pada kompornya yang memiliki noda minyak juga kotor lainnya.

Padahal ia selalu yakin membersihkan kompor setelah memasak.

Sebelum keluar, Devano beralih ke kamar Daffa untuk memeriksa anak itu.

Tapi anehnya, Devano tak menemukan Daffa di kamarnya.
Kemudian, pandangan Devano beralih pada meja kecil milik Daffa.

Tak ada hal menarik di meja Daffa yang membuatnya perlu khawatir, jadi Devano berniat untuk segera keluar.

Namun tas besar yang di bawanya tak sengaja menjatuhkan kotak pulpen di meja Daffa hingga semua isinya berceceran di bawah dan sebuah spidol hingga menggelinding ke bawah kursi.

Devano menghela napas berat kemudian membungkuk untuk menggapai spidol tersebut.

Dan ia menyadari sesuatu yang aneh di balik karpet bawah kursi ini.
Seperti permukaannya tak rata dengan lantai di sebelahnya dan terasa seperti ada celah.

Devano penasaran, ia pikir mungkin ada celah antara lantai dan lubang besar seperti bekas sumur. Lagi pula ia rasa cukup berbahaya jika tebakannya benar. Sehingga Devano pun menggeser kursi tersebut dan membuka karpetnya.

Tebakkannya benar, karena ia melihat sebuah penutup, semacam pintu bulat yang bisa dibuka.

Namun ketika ia membukanya, tidak ada sumur sejauh mata memandang.
Ia malah melihat ada tangga menuju ke bawah.

Devano berjalan turun pelan-pelan. Hatinya seolah berdegup kencang melihat ruang bawah tanah yang tak pernah ia ketahui keberadaannya sebelumnya.

Gelap, dan remang-remang. Namun ruangan bawah tanah ini terlihat seperti ruangan pribadi seseorang, yang menurut dugaan Devano adalah milik Daffa.

Tapi untuk apa Daffa memiliki ruangan bawah tanah? Rasa penasaran itu kembali membawanya untuk pergi semakin dalam.

Dan betapa terkejutnya Devano ketika melihat banyak sekali foto Gita yanh tergantung di sebuah papan. Bahkan ada foto Dennis, Nina, dan juga foto dirinya.

Perhatian Devano beralih pada sebuah laptop. Ketika Devano menyentuhnya, layar pada laptop itu kembali menyala dan otomatis langsung menunjukkan rekaman kamera pengawas dengan jam dan tanggal yang sama dengan saat ini.

Devano tahu jelas dimana kamera ini berada. Ruang pribadi Gita, ruang tengah, dan di seberang unit apartemen Gita, tepat di seberang pintunya.

Dari sini, Daffa benar-benar bisa mengawasi Gita.

LOVE ME, HEAL METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang