Jangan lupa vote!🧡
🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂
Jam sudah menunjukkan pukul 09:30 tapi belum ada sedikit penampakan dari Tamandra, kapten futsal tim ini. Sudah berkali-kali aku dan teman yang lain coba untuk menghubunginya, tapi tidak ada balasan sama sekali. Satupun dari kita.
Akhirnya diputuskan Pak Djoko jika babak pertama ini tim akan main tanpa kapten. Sementara untuk berjalannya tim, Tara yang memimpin. Semoga saja tidak sampai babak kedua dan seterusnya. Semoga Tama segera datang.
Mereka semua sudah persiapan pemanasan, aku yang sigap selalu menanyakan apa yang sedang dibutuhkan teman-teman. Misal, adakah yang ingin memakai Hot In Cream agar tidak pegal-pegal. Atau sunscreen agar untuk melindungi kulit karena ini panas sekali —jujur ini ideku saja membawa itu. Atau membutuhkan minum, karena mereka ini akan menjadi sangat manja jika sudah seperti ini.
Tidak lupa juga semua barang-barang penting milik mereka disimpan didalam tasku. Iya, sengaja aku hari ini membawa tas agak besar karena tau akan menjadi tempat penyimpanan barang-barang mereka. Jadi didalam tasku ada berbagai macam barang, ada dompet, ponsel, kunci motor, kunci rumah, cadangan kaos kaki, gelang, sampai rokok pun ada dan barang kecil lain. Barang dari 11 orang, belum lagi barang Tama —jika dia datang.
Mereka sebenarnya bawa tas masing-masing kok. Tapi itu untuk sepatu dan baju ganti mereka. Nah ini juga. Kadang mereka ini menyimpan baju dalam tas asal masuk saja. Aku tidak sanggup melihatnya, maka dari itu jika mereka sedang tanding dan aku dilanda bosan sendiri kadang aku melipat baju masing-masing dari mereka.
Sebegitu perhatiannya aku untuk mereka. Ya bagaimana ya, mereka ini teman pertamaku sejak aku datang di kota ini. Aku bersyukur, mereka dapat menerimaku dengan baik. Kupandangi mereka yang saat ini sedang pemanasan, sebentar lagi pertandingan dimulai. Aku berinisiatif meminjam kamera Tuah yang saat ini sedang dibawa oleh Raya.
Maksudku meminjam karena aku ingin memotret kegiatan mereka saat pemanasan, saat sedang berdiskusi untuk nanti di lapangan dan saat mereka sedang berdoa sebelum main. Aku ingin mengabadikan momen-momen seperti ini, pasti nantinya akan kurindukan. Karena aku sedikit tidak percaya dengan daya ingatku yang lemah ini. Maka dari itu aku sering mengabadikan momen-momen yang menurutku nanti akan aku rindukan.
Setelah puas mengabadikan momen itu, kukembalikan kamera pada Raya. Aku dan dia ikut berdoa demi keselamatan teman tim dan kelancaran pertandingan hari ini.
"Ingat untuk setiap diri masing-masing, keselamatan yang utama. Misal dari kalian sudah ada yang merasa ngga sanggup, minta ganti yang lain ya. Jangan dipaksa. Trus minta tolong main seperti biasa kita sparing dengan teman kita. Jangan terbawa emosi. Jaga konsentrasi. Sekarang, berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-masing, mulai" - Tara
Selesai sudah semua persiapan, mereka mulai memasuki lapangan satu per satu. Kita mendapat giliran main yang pertama. Karena ini hanya ada 8 tim —iya memang 8 tim, Meghan salah informasi, maka pertandingan pertama langsung menentukan ke babak semifinal. Lanjut ke final. Semua itu dilakukan hari ini.