15. Sate Ayam

32 5 0
                                    

Jangan lupa vote!🧡

🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂

Meskipun aku pincang-pincang, aku tidak terlalu kesakitan. Masih sanggup berjalan, dan masih sanggup untuk menonton tim sawadarma futsal. Hebat bukan?

Teman-teman ku yang menyebalkan tapi ku sayang ini setiap ada kesempatan selalu mengejekku.

"Kenapa kaki mu kayak gitu? Habis diapain kamu sama Ganda? Hahahaha" - Tuah

"Eh kok jadi aku yang kena pula?" - Ganda

"Kamu apain ini adek aing" - Radit

"Kejepit pintu loh, kalian ini diem deh"

"Kejepit pintu apa kejepit pintu? Hahahaha" - Haris

"Udah ayok cepet pemanasan, lawan dah siap di lapangan tuh. Tara pimpin!" - Tama

"Ayok ayok ayok pemanasan cepet. 1, 2, 3!" - Tara

Aku melihat semua teman sawadarma diam dan melakukan pemanasan atas perintah Tama. Meskipun dengan susah payah Tara memimpin. 10 menit setelah pemanasan, langsung mereka lari satu persatu ke lapangan. Sebelum itu berdoa terlebih dahulu.

"Sebelum kita main pada siang hari ini, mari kita berdoa sesuai agama masing-masing. Inget ya gaes ini cuman sparing biasa. Jangan dibikin serius"

Oh iya, kenapa mereka tadi mengejekku sampai bawa-bawa nama Ganda. Karena mereka tau saat aku ditemani Ganda waktu terakhir. Ada yang tidak sengaja melihatku dengan Ganda ternyata saat itu. Terlebih lagi orang itu adalah Alam. Jika Alam sudah tau tentang sesuatu, seluruh teman sawadarma atau parahnya, semua teman kelas bisa tau tentang berita itu.

Pertandingan mulai tidak lama setelah mereka terjun ke lapangan. Aku tidak terlalu semangat karena kaki ku. Melamun saja sambil melihat Tama berlari kesana-kemari.

Sampai tidak sadar pertandingan sudah selesai. Hey apa saja yang sudah ku lewatkan? Aku yang tadinya niat untuk menonton malah tidak jadi.

"Hah capek banget gila udah sore juga masih panas" - Haris

"Minum dulu bro" - Radit

"Pada langsung pulang?" - Tara

"Iyalah mau kemana lagi si Ta? Mandi trus tidur enak banget nih" - Ariz

"Ya kan siapa tau mau ngumpul dimana dulu gitu" - Tara

"Langsung pulang ya masing-masing. Jangan sampe aku denger kalian ada apa-apa" - Tama

"Uluhh perhatian sekali bapak kapten kita gaes" - Diga

"Aku mencium bau-bau ngga mengenakkan sih ini" - Alam

"Bau apa?" - Ganda

"Mau balik duluan kan pasti si Tama? Iya gak tuh?" - Alam

"Hehe tau aja. Balik dulu ya semua. Besok kita main lagi. Hati-hati kalian pulang ya" - Tama

Tama langsung pergi meninggakan lapangan. Tidak lama ada sebuah pesan masuk pada ponsel ku.

tama
ayok buk pulang, ku anter. hari ini ngga bawa motor sendiri kan?

dean
kok tama tau? darimana?

tama
iyalah tau, biasanya brownny disamping whitten. ini ngga ada. hayuk lah ngga usah kebanyakan mikir buk

dean
ini aku ijin nya gimana ke temen-temen? hhh aku bingung

tama
bilang aja udah dijemput atau bapak gojeknya udah didepan sekolah

Kapten Futsal🍂 ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang