21. Many Reasons to Love Tamandra

40 5 0
                                    

Jangan lupa vote!🧡

🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂

Aku tidak menyangka akan bangun sepagi ini. Padahal semalam aku telat tidur. Seperti kebanyakan orang lainnya, aku langsung mencari keberadaan ponselku. Masih setengah sadar, aku lihat ada beberapa notif pesan masuk dari Tama. Bukannya langsung dibuka, aku malah langsung terduduk dari posisi tidurku. Kaget bukan main. Ternyata Tama membalas pesanku! Jika tau akan seperti itu, aku tidak akan tertidur. Ah dasar Deanne!!

Reaksi ku terlalu berlebihan ya? Bagaimana tidak, sudah hampir 1 hari aku tidak mendapatkan pesan darinya. Setelah tersadar, dengan buru-buru aku membalas pesannya.

dean
hai? maaf semalam udah tidur hehe
biasa saja kemarin, ngga ada cerita seru kok
kok tau sih aku rindu hehehe

dean
ingin bertemu? bolehhh banget hehe

Baru saja aku akan beranjak dari kamar, ternyata ada pesan masuk dari si manis.

tama
nanti sore ya di tempat kita biasa menghabiskan waktu
see uuu

Akhirnya, aku bertemu juga dengannya setelah menahan rindu yang tidak mempunyai beban ini. Tempat dimana kita sering menghabiskan waktu itu disini.

Bukan ditengah kota, tempat ini berada di pemukiman desa yang tidak jauh dari sekolah kita

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bukan ditengah kota, tempat ini berada di pemukiman desa yang tidak jauh dari sekolah kita. Aduh susah kali aku ingin menjelaskan, yang terpenting disitu lokasinya dan aku suka sekali dengan tempat yang direkomendasikan Tama ini.

Tempat itu tidak sepi, tidak terlalu banyak orang untuk lewat juga. Tidak hanya aku dan Tama saja yang sering duduk disana. Memang senyaman itu menurutku tempatnya.

Sebelum bertemu dengan nya, rutinitasku di pagi hari yaitu menulis surat untuknya. Aku menulis surat hari-hariku seperti biasa dan ada sedikit tambahan. Aku berencana menuliskan tentang kita saat pertama kali bertemu sampai saat aku mulai menulis surat untuknya. Agar suatu saat nanti aku bisa mengenangnya jika hari itu datang.

Tanpa ada gangguan, aku mulai mengambil buku ku dan ponsel ku untuk melihat bagaimana interaksi ku dengan Tama saat pertama kali. Perjuangan sekali untuk sampai pesan pertama dari Tama. Padahal baru 1 bulan yang lalu kita bertukar pesan, tapi sudah banyak sekali yang harus ku scroll. Gemar sekali bertukar cerita lewat pesan.

Sebenarnya sih tidak hanya lewat pesan, tapi kita juga sering bertukar cerita lewat telfon. Sampai larut hingga kadang sampai tertidur. Tidak hanya sekali, sudah berkali-kali kita seperti itu. Kadang juga video call meskipun tidak lama, karena malu-malu. Aduh aku merindukan hal seperti itu dengannya.

Aku jadi ingat aku pernah membaca sebuah cerita di wattpad, yang aku sudah punya buku nya dalam bentuk fisik. Membaca pada bagian akhir, dan aku terpikirkan untuk membuat seperti itu juga untuk Tama.

Akhirnya aku membuat hal seperti itu untuk Tama. Semoga sih dia menyukainya. Sedikit berlebihan dan agak menggelikan jika dibaca. Tapi tulus kok! Hehe.

Kapten Futsal🍂 ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang