Sejak aku pindah ke kota ini, aku tidak punya teman selain teman sawadarma. Ditambah dengan Meghan. Hanya mereka yang begitu dekat denganku. Saat aku kesepian jika tidak ada orang tua ku, merekalah yang selalu menemaniku. Baik sekali bukan.
Otomatis teman ku lelaki semua. Meghan saja yang tidak. Kadang kemana-mana aku bersama salah satu dari mereka. Entah itu Ganda atau Mas Radit. Atau yang lain. Kecuali Tama, kita memang sering jalan berdua saja. Tapi tidak pernah ke tempat yang kemungkinan akan dikunjungi pacar Tama, teman sekolahku, dan teman pacar Tama. Sesusah itu.
Kita sering menghabiskan waktu di kedai kopi langganan atau tempat makan yang kita berdua memang cocok sekali dengan rasa nya. Untuk tempat yang lain, kita kadang berada di keramaian yang tidak akan terlihat oleh yang kusebutkan tadi.
Tempat itu berada di tengah kota, ya apalagi kalau bukan alun-alun. Kita sering sekali menghabiskan waktu disana. Coba tebak kita sering melakukan apa? Otomatis hanya bercerita, makan jajanan yang di pinggir jalan, main game jari dan suka sekali lari-lari. Atau berjalan bersenggol-senggolan kepala -karena memakai helm.
Sedikit contoh yang kulakukan dengan Tama. Dia sudah berada sedikit jauh dari ku, dan aku berteriak kepada Tama.
"TAMA SIAP-SIAP YA AKU LARI NIHH"
"OKEEE" dia berteriak juga sambil membuka lebar tangannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sungguh tidak tau malu! Kami melakukan ini setiap menghabiskan waktu di alun-alun. Berkelakuan seperti tidak ada orang disekitar kita, padahal banyak juga yang melihat. Hangat sekali pelukan singkat itu. Iya singkat saja saat berpelukan, tidak lama-lama. Nanti tidak bisa lepas.
Kalau aku menyebutnya, itu ritual sebelum kita pulang. Kita melakukannya jika sudah selesai bercerita atau kegiatan yang lain. Tapi khusus di area ini saja. Hehe. Gemas tidak? Mungkin biasa saja menurut orang lain. Jangan ditiru ya, Dean mohon!
🍂🍂🍂
Kali ini aku tidak ditemani Tama, melainkan Ganda. Aku ini tipe orang yang jika sudah punya teman, apa-apa selalu ingin ditemani. Makan ditemani, jalan-jalan juga ditemani. Maka dari itu aku mencari teman yang lain karena Tama tidak bisa.
Si manis ku tidak bisa menemaniku karena dia sudah janji dengan mama nya untuk menemani belanja bulanan. Aku tidak apa-apa sih di tolak, selagi masih ada yang lain. Tapi aku tidak bilang ke Tama jika aku pergi dengan Ganda. Aku tidak tau juga kenapa waktu itu aku tidak berani bilang. Padahal disini aku yang menyukai nya, tapi kenapa aku tidak berani bilang jika aku pergi dengan Ganda? Apa karena aku ingin menjaga perasaannya saat aku pergi dengan teman dekatnya? Tidak juga. Ah aku bingung sendiri jadinya.