Jangan lupa vote!🧡
🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂
Surat Pertama.
Hai, Tama!
Happy bornday!!
Thanks to always be my friend.
Terima kasih kepada kedua orang tuamu yang telah membesarkan mu sampai sekarang dan menjadikanmu menjadi sosok Tama yang sangat berarti untuk masing-masing orang. Terima kasih sudah diijinkan untuk lahir di dunia ini dan menjadikan aku salah satu temanmu.
Doaku yang terbaik selalu ada untuk mu temanku, untuk orang yang selalu ada (akhir-akhir ini).
Terima kasih ya, sudah memberikan kesempatan untuk mengenal dan berteman dengan kamu.
Terima kasih sudah sehat lagi, jangan sampai sakit ya.
Aku tidak pandai berkata-kata. Tapi setidaknya, untuk hari yang spesial ini, sedikit ku ucapkan beberapa kata yang sedikit tidak berguna ini.
Semoga di umur kamu yang sekarang menjadi umur yang bermanfaat dan dewasa dalam berbagai hal.
Dan yang selalu ku semogakan, tetaplah menjadi temanku.
Semoga apapun yang kamu inginkan tercapai.
Sekali lagi,
Happy bornday Tamandra Yudhistira Pambudi,
May God bless you.
Tertanda,
Deanne.🍂🍂🍂
Surat Kedua.
Hai Tama!
Kamu kira hanya sampai disitu saja suratnya? Tentu saja tidak, hehe.
Aku akan membuat surat yang agak sedikit panjang. Biar kamu bosan bacanya.
Kamu tau ngga? Saat pertama kali aku kenal kamu, aku juga ngga tau. Haha tidak jelas sekali. Yang kurasakan hanya senang dan lega. Ternyata masih ada manusia di dunia ini yang bisa menerimaku. Dengan ketidaksempurnaanku ini. Terlebih bisa membuat ku berubah banyak.
Aku yang jarang berkomunikasi dengan orang, setelah kenal dan dekat dengan mu jadi punya banyak teman. Jadi bisa merasakan betapa asiknya mempunyai teman. Bisa berbagi segala hal, bercerita dan bergurau. Kamu yang pertama bisa membuatku merasakan ternyata masih ada pelangi dibalik kesedihanku. Ternyata ada imbalan dibalik terdiam nya aku selama ini.
Terima kasih juga karena kamu, aku jadi orang yang sedikit berguna. Aku senang jika ada yang meminta pertolonganku dan aku suka di repotkan. Aku semakin senang jika ada orang yang bergantung kepadaku. Meskipun katamu itu sifat yang tidak bagus juga. Karna bisa sewaktu-waktu malah dimanfaatkan. Selalu ku bantah itu, aku tidak apa-apa jika dimanfaatkan, asal aku masih berguna.
Di hari yang spesial ini, aku boleh jujur?
Semakin kesini, aku semakin nyaman denganmu Tama. Kamu selalu menemani ku akhir-akhir ini. Aku juga tidak menyangka kita bahkan bisa pergi hanya berdua. Kamu bukan orang yang membosankan. Kamu tipe ku sekali. Dari mulai kamu menyapa ku pertama kali bahkan untuk yang berkali-kali. Dari cara kamu berbicara dan menatap mataku. Bahkan cara kamu jalan dan makan pun aku suka. Tipe lelaki yang aku inginkan. Dan ditambah dengan mata kamu yang berwarna coklat berbinar, alis tebal, bulu mata lentik mengalahkan ku, hidung sedikit mancung dan bibir yang berbentuk segitiga. Aduh maafkan aku Tama.