42. Mood Hancur

21 2 0
                                    

Jangan lupa vote!🧡

🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂

Saat aku kembali masuk kearea lapangan futsal, Tama menelfonku lagi dan tidak butuh waktu lama aku mengangkatnya. Kasian juga lama-lama panggilan dia kubiarkan.

"Halo Tama, kenapa menelfonku terus?"

"Dean astaga kamu itu dimanaaa?!????! Aku nyariin daritadi"

"Hehe maaf ya, aku ke toilet sebentar tadi"

Setelah menjawab itu, aku lihat kearah depanku yang ternyata sudah berdiri Tama dengan raut wajah seperti sedang marah. Lalu panggilan telfon itu terputus begitu saja.

"Ke toilet kamu bilang? Tadi aku udah kesana ya Dean, kamu ngga ada. Aku teriakin nama kamu dimanapun kamu ngga ada. Kamu bilang ke toilet? Kamu bohong?"

Aku jadi bingung untuk menjawab apa, masalahnya tadi Mandha bilang jangan sampai Tama tau. Padahal menurutku tidak masalah bukan?

"Tadi emang ke toilet kok, habis itu aku keliling lapangan sini eh malah jadi liat tim futsal orang lain hehe"

"Aku ngga percaya ya Dean, kamu ngga mungkin liat yang lain dimana tim kita lagi main. Jujur, kamu habis dari mana?"

Mau tidak mau aku harus jujur, "Tadi habis ketemu sama Mandha"

"H-hah apa?"

"Iya aku habis ketemuan sama Mandha tuh didepan"

"Kok bisa?"

"Apa yang ngga bisa di dunia ini Tama. Tadi ada yang telfon aku, ternyata Mandha. Dan dia ada disini, buat nemuin aku" jawabku santai. Tapi malah Tama yang tegang mendengar jawabanku.

Tidak ada respon dari Tama, dia hanya melihatku dari atas sampai bawah. Mungkin memastikan bahwa aku baik-baik saja. Lalu dia pergi begitu saja kearah teman-teman yang sedang beristirahat. Aku tidak tau bagaimana jalannya pertandingan ini.

Setelah aku sampai ke dekat mereka, langsung saja mereka melayangkan protes.

"Darimana Dean? Gitu ya sekarang ngga mau lihat kita lagi?" - Haris

"Iya tuh, udah bosen lihat kita main nih ceritanya?" - Deri

"Apaan sih kalian, engga kok. Tadi ke toilet aja bentar sama beli minum" jawabku, tidak sepenuhnya bohong kan.

"Kita nyariin tau, kamu gatau apa kita khawatir" - Ariz

"Tau tuh, tiba-tiba hilang kek hantu" - Diga

"Mana gak pamit lagi, kan aku mau bayar uang kas. Biar kamu gak marah trus pergi gitu aja" - Alam

"Astaga lebay banget"

Kita mengobrol sedikit saat itu, dengan Tama yang masih mencoba untuk fokus merapikan barang-barangnya. Tidak berbicara sedikitpun.

"Guys, aku antar Dean pulang dulu ya. Soalnya dia ada jam malam. Duluan"

"E-eh udah jamnya ya? Tunggu dong, byee semuaa semangat yaaa kalian"

Aku tidak mendengar jawaban mereka, tapi yang pasti ada salah satu orang memandangku dengan smirk nya yang baru kulihat hari ini. Ada apa dengannya?

Saat sudah diparkiran —yang tak jauh dari posisi teman-teman, Tama memberikan jaketku dan segera aku memakainya. Tapi ternyata ada insiden tidak terduga, aku melihat kearah dimana Tama melihat. Disana ada Mandha yang siap untuk pergi dari samping lapangan.

"MANDHA!"

"KITA NGOBROL DULU. HEYYY"

"MANDHA DENGERIN AKU DULU"

Kapten Futsal🍂 ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang