Jangan lupa vote!🧡
🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂
Aku pindah ke kota ini dan bersekolah di sekolah yang disediakan kota ini. Ada di kota ini. Sekolah yang bertempatkan di sebuah kabupaten yang berada di kota ini. Masih di kota ini. Sudah cukup!
Pokoknya di kota ini yang tidak akan ku sebutkan nama kota nya karena takut ada orang yang minder belum pernah kesini.Di kota ini lah, aku menemukan sebuah arti hidup yang dengan keras dan lancangnya menyadarkan ku bahwa semua ini tidak selalu baik-baik saja. Membuatku menjadi seorang yang lebih sabar dan tegar. Lebih menghargai sisa perjalanan hidup. Lebih menikmati waktu yang sudah diberikan. Dan membuat ku selalu ingin bersyukur disetiap langkahnya.
Sudah ku beritahu sejak awal, aku sulit untuk berteman. Aku tidak banyak bicara memang, tapi kalau sudah bertemu dengan seseorang yang 'klik' aku tidak bisa diam:)
Adalah di ruang kelas yang berisik ini aku mulai menjalani kehidupan sekolahku yang baru.
Dengan memperkenalkan namaku, dan semua yang mereka (teman-teman baru) ingin tau."Silahkan Deanne perkenalkan nama kamu", pinta ibu guru cantik di sebelahku.
Aku menggangguk dan berkata,
"Hai, namaku Deanne. Double N", sapa ku.".........."
".........."
".........."
28 total isi murid di kelas ini, dan 1 pun tidak ada yang menjawabku. Aku sudah mulai tertekan saja dengan keadaan ini. Padaha-
"Hai Deanne, aku Tamandra Yudhistira Pambudi. Panggil aja Tama. Ngga double M"
Deg! Langsung saja aku menatap dia lurus. Tidak berkedip dan tersenyum. Akhirnya ada yang merespon ku di ujung sana! Hei terima kasih ya kamu, setidaknya membuatku lega di hari pertama yang menyebalkan ini.
Setelah itu, mereka semua saling sahut menyahut nama mereka masing-masing.
"Hai juga aku Reno Alamsyah!!!! Panggil aku Alam aja gak pake semesta" kata murid di bangku no. 1
"Halo aku Ades Meghan Putri. Panggil nya Meghan aja ya jangan Ades ntar aku dikira minuman huhuhuhuhu" kata murid minuman. Eh bukan.
"Haiiiiiii Dean, namaku cari tau sendiri ya nanti kalau kita sudah dekat. Eeaaaaa" kata murid yang heboh tapi garing.
Dan banyak lagi, aku menyimpulkan kelas ini agak sedikit tidak beres. Tapi aku suka style nya. Tidak kaku seperti teman ku di sekolah yang dulu.
Akhirnya sesi perkenalan pun selesai dan semua ini berakhir. Aku duduk di samping Meghan karena kebetulan dia sendirian. Dia perempuan. Sama sepertiku dan kebanyakan perempuan yang lain. Dia ramah sekali. Selalu mencoba mendekatkan diri denganku meskipun aku susah untuk terbuka. Dia tidak pernah menyerah membuat hatiku luluh. Uh Meghan ku, sayang sekali aku padamu.
🍂🍂🍂
Dihari hari selanjutnya, aku mulai merasa nyaman. Aku mulai terbiasa dengan kehidupan sekolah ku yang baru. Suasana yang baru. Dan teman teman yang baru untukku. Awalnya aku sulit untuk membaur dengan mereka karena takut tidak diterima. Tapi ternyata mereka mengajakku untuk berteman lebih dulu dan berusaha untuk membuatku lebih terbuka. Seiring berjalannya waktu, aku mulai bisa membuka diri untuk berteman. Karena dia, Si Manis yang sudah dengan tidak sopan nya menghantui ku sejak hari pertama.
Sedikit ku beri tau, Si Manis ini orang yang baik sekali. Dia lelaki berkumis tipis. Alis tebal, hidung yang sedikit mancung dan bibir tebal. Rambut yang rapi. Cara berseragam pun rapi. Lelaki yang wangi nya lebih wangi dari seorang perempuan. Cara berjalan yang unik. Dan mata indah bulat yang menengkan hati. Astaga. Apakah aku berlebihan?
Tidak, tidak berlebihan. Itu semua fakta.
Oh iya, dia jago futsal! Suara juga khas dan sifat malu-malu nya yang lucu. Aduh aku gemas sendiri.Tapi ada satu hal yang menggangguku. Setelah tau user id instagram nya, aku langsung buka dan aku kecewa. Dia sudah ada yang punya.
Hatiku sudah memilih patah sebelum waktunya.
Karena Tamandra. Iya karena dia.Kapten Futsal
2020🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂
