Selalu merasa sendiri dan kesepian adalah hal yang ku rasakan setiap aku tidak sedang bersama Tamandra. Meskipun aku dengan teman yang lain, rasanya beda jika menghabiskan waktu itu dengan si manis.
Karena setiap bersamanya, pasti selalu ada cerita baru. Ada hal seru yang bisa dilakukan bersama. Berbicara soal masa lalu, atau kedepannya akan seperti apa. Lebih sering berbicara soal makanan dan tempat-tempat yang akan kita kunjungi. Apa hal yang akan kita lakukan berdua. Tanpa sadar kita membangun sebuah mimpi agar bisa menikmati waktu berdua setiap saat. Tanpa memikirkan ada orang lain disana yang dengan ketidaktauannya tentang aku dan Tama beserta mimpi itu.
Aku selalu merasa tertekan setiap mengingat aku dan Tama bukanlah suatu perpaduan yang sempurna. Apalagi jika aku sudah memikirkan tentang diriku sendiri yang tidak lain tidak bukan sudah menjadi pelakor diantara Tama dan kekasihnya.
Iya sebut saja aku pelakor. Memang begitu adanya. Kadang setiap aku tidak diberi kabar oleh Tama, aku langsung merasa seperti ditinggalkan. Aku selalu berfikir bagaimana suatu saat nanti jika hal itu semakin memburuk dan aku tidak bisa lagi bertemu dengan Tama.
Setelah kejadian Tama mengungkapkan perasaan yang sebenarnya kepadaku, kita menjadi sedikit canggung jika bertemu di sekolah. Padahal kita bertukar pesan dan baik-baik saja. Lucu bukan. Tapi karena setelah itu libur panjang, kita tidak merasa canggung lagi saat bertemu. Kita bertukar pesan seperti biasa dan mengirim foto masing-masing jika sudah diambang kerinduan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kebiasaan si manis ku selalu begitu, mengirimkan foto dirinya tapi tidak terlihat. Hanya setengah saja, atau hanya terlihat rambutnya saja. Bagaimana itu bisa mengatasi rindur?
Hari ini adalah hari terakhir ditahun ini. Tebak saat itu tahun berapa hehe. Aku menghabiskan waktu ku sendirian, tidak ada siapapun dirumah akhirnya aku memutuskan untuk keluar rumah. Untung saja rumahku dekat dengan mall, jadi aku pergi kesana membawa laptop dan buku ku yang khusus untuk Tama.
Oh iya, bicara soal buku itu. Aku sengaja membuat buku khusus Tama. Mungkin sudah pernah ku ceritakan. Isinya soal Tama, hal apa saja yang sering kita lakukan. Pokoknya tentang kita berdua. Awalnya aku tidak berniat membuat buku itu, tapi Tama yang memintaku karena dia suka dengan surat yang kuberikan saat dia ulang tahun. Dia ingin aku menulis surat untuknya setiap hari. Dalam bentuk buku. Maka dari itu aku rajin menulisnya untuk dia.
dean iya aku lagi di mall nih, mau ngerjain tugas. dirumah bosen
tama sendirian aja buk?
dean sama yang jualan nih
tama hahaha iya dah, jangan pulang malam-malam ya
dean siap kapten!
Tidak ada lagi balasan dari Tama, setelah 3 jam dan aku sudah selesai dengan semua tugas ku. Aku tidak tau dia sedang berada dimana. Mungkin sedang persiapan malam tahun baru bersama dengan kekasihnya. Hhh aku juga ingin menghabiskan waktu dengan si manisku. Tapi karena disini aku adalah orang ketiga diposisi nomor 2, aku tidak boleh egois. Aku tidak bisa meminta lebih bukan?
Meskipun aku sudah selesai dengan tugas-tugasku, aku berdiam diri dulu disana. Hampir 1 jam aku disana menghabiskan waktu ku menulis surat untuk Tama dan merencakan kemana aku akan pergi setelah ini. Itupun masih tidak ada balasan pesan dari Tama.
🍂🍂🍂
Aku memutuskan untuk mencari udara dengan berkeliling kota menggunakan motor. Menyenangkan sekali, tapi jika bersama kaptenku. Lagi-lagi aku teringat dia. Aku pun akhirnya melewati tempat dan jalan yang pernah aku dan Tama lewati bersama. Benar-benar definisi berkeliling karena memakan waktu sampai 2 jam. Pada akhirnya aku ke destinasi terakhir.
Aku pergi ke tengah kota, tempat yang aku dan Tama sukai sekali untuk menghabiskan waktu. Sempat melupakan karena ini malam tahun baru, aku terjebak macet agak lama di jalan itu. Sedikit menyesal sebenarnya, tapi mau bagaimana lagi. Aku nikmati saja jalan macet dan melihat orang berlalu lalang menyeberang jalan dengan sembarangan. Melihat kendaraan yang berlalu lalang kesana kemari. Aku iri dengan mereka yang menghabiskan malam ini dengan keluarga atau dengan kekasihnya. Andai aku bisa seperti dengan salah satu dari mereka.
Cukup berkhayal dan menikmati kemacetan, aku pulang saja. Sudah rindu ingin rebahan dan main ponsel. Berharap Tama sudah memberi kabar. Ternyata masih tidak ada juga pesan darinya. Untuk apa sebenarnya aku mengharapkan? Padahal aku sudah jelas-jelas tau dia sedang bersama dengan kekasihnya. Tidak perlu aku menunggu, harusnya sudah sadar dari awal jika keberadaanku memang tidak diinginkan.
Malam tahun baru yang tidak menyenangkan, cenderung membosankan dan menyedihkan. Sebab aku tidak bisa tidur dengan nyenyak. Masih terfikir soal Tama yang belum menghubungiku. Meskipun begitu aku ditemani oleh Ganda yang tiba-tiba menelfonku setelah aku berisik di grup sawadarma.
"halo deannnnn"
"eh hai ganda, kenapa ada apa kok telfon?"
"ngga ada apa-apa sih, kayaknya kamu lagi susah tidur ya?"
"hehe iya, tau banget sih"
"ngga mungkin udah tengah malem gini kamu belum tidur, mana berisik lagi di grup"
"ya begitulah hehe"
"kedengeran lagi sedih, kenapa sih kok ngga bersemangat gitu?"
"ngga papa ganda hehe, kok belum tidur juga sih?
"ini kan malem tahun baru, lagi diluar sih ini"
"ohh have fun yaa ganda hehe"
"mau tau ngga gimana caranya bisa tidur?"
"gimana emangnya?
"tinggal merem aja lah, ngga susah kan?"
"hahahahaha apasih kalo itu aku juga tau"
"loh tapi bener kan? atau ada cara yang lain? ahhaha"
Malam itu aku mengobrol banyak dengan Ganda, obrolan ringan hingga membuatku tertidur. Aku sangat berterima kasih waktu itu kepada Ganda. Berkat dia, aku bisa tidur tanpa memikirkan kegelisahaanku tentang Tama.
Ku kira si manis ku tidak membalas pesanku sampai pagi berikutnya. Ternyata tidak lama setelah aku tertidur dia membalas pesanku.
tama maaf buk, ngga bisa nemenin malem ini. aku ada acara yang lain
tama ada cerita apa hari ini? melakukan hal apa saja hari ini, khusus nya malam ini?
tama rindu tidak denganku? aku juga rindu buk, bagaimana jika besok bertemu?