Bab 37

51 0 0
                                    


Malam berlalu, pagi ini aku memutuskan untuk mengantar Arin dan Miftah kemudian ke rumah Bunda Yulia. Dua hari yang lalu, Aku hanya mampir dan tidak sempat menyapa Dr. Hidayat. Arin mengatakan kalau dokter pembimbing ku tersebut hari ini sedang offcall. Setelah mengantar Miftah ke kampus. Aku melanjutkan perjalanan ke rumah sakit. Sesampainya disana aku mendorong troli Lili menuju stase dokter anak. Aku bertanya kepada suster jaga tentang fahri. Tak lama setelahnya fahri datang menghampiriku dan menyerahkan credit card milikku. Dia mengajak untuk ke kafetaria bersama, namun aku menolaknya.

"baiklah, sampai jumpa dok"ucap Fahri yang kujawab dengan anggukan.

Aku mendengar pertanyaan suster jaga tentang diriku. Banyak yang berubah di rumah sakit ini. Sampai akhirnya sosok pria yang kini berdiri menatapku dengan garang.

"Mau pergi tanpa menyapa kakakmu?"tanyanya membuatku menggeleng kemudian memeluknya.

"Kak Husein apa kabar?"tanyaKu

"menurutmu? Arin mana? Kau mengajak lili?"

"aish... malah ditanya balik. Arin di ruangannya dan yups. Aku membawa lili untuk ke rumah bunda yulia"jelasKu

"kita ngopi dulu"ucap Kak Husein menarik tanganku dan mendorong troli lili menuju kafetaria rumah sakit. Aku pun hanya menurut dan berjalan mengikuti langkah besar pria didepanku. Kak Rohman balik akan kuadukan semuanya.

Sesampainya di kafetaria, kak Husein memesan dua capuchino dan dua croisant coklat. Berbagai pertanyan keluar dari mulutnya membuatku jengah menjawabnya satu per satu. Sampai akhirnya dia menunduk dan memeluk diriku kembali.

"kau tau... kakak senang kau kembali dengan selamat"ucapnya membuatku tersenyum.

"sudahlah, kopi ku menjadi dingin"sahutku melepaskan pelukannya "kenapa?"tanyaku kala melihat kerutan di wajah kak husein.

"kita jadi gosip lagi"ucapnya menunjukkan fotoku yang tengah memeluk kak husein. Aku hanya tertawa pelan dan menganggap remeh hal itu. Lagian aku hanya sepupu kak husein. Bodo amat dengan dugaan-dugaan orang.

"biarlah, aku akan pergi. Sampaikan salamku untuk kak bayu dan kak arya"

"kau tau arya menjabat sebagai direktur sekarang?"

"aish... memangnya sekudet apa aku sampai hal seperti itu gak tau!"sungutku memilih berlalu meninggalkan sepupu ku tersebut.

"kalau mau check up bilang kakak. Nanti selesai jaga kakak ke rumah bayu"ucap Husein berteriak. Sungguh memalukan memang dokter satu itu. Sesampainya di parkiran aku memindahkan Lili ke kursi bayi kemudian melipat troli untuk dimasukan ke dalam bagasi. Setelahnya aku melajukan mobil menuju rumah bunda.

''''''''''''''''

Husein, Bayu dan Arya tengah berkumpul di ruangan Arya. Mereka memutuskan untuk makan siang bersama seperti biasa. Sedangkan Ryan dan Rohman masih asyik dengan kerjaan mereka. Ryan memutuskan untuk menikahi seorang wanita pilihan orang tuanya setahun yang lalu. Rohman pun juga sudah menikah. Tinggal ketiga pria ini saja yang masih memilih menjomblo!.

"Liana sudah kembali "ucap Arya lebih sebagai pernyataan bukan pertanyaan.

"yups, adik sepupuku yang cantik sudah kembali"sahut Husein dengan santai dan menyantap makan siangnya dengan lahap.

"kau masih mencintainya?"tanya Bayu

"huh? Apakah aku pantas untuk tetap mencintainya"

"kenapa tidak? Kau akhirnya tau kalau dirimu dan arin bukanlah saudara kandung. Kau memiliki kesempatan bukan?"ucap Husein

The White LieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang