Bab 3

171 4 0
                                    


"Pagi yang cerah seperti senyuman Dr. Liana yang menawan. Ini Kang Asep ada bunga habis petik di taman buat neng Liana"ucap Kang Asep satpam di rumah sakit yang selalu mendapat sapaan dari keramahan Ku

"Makasih Kang Asep. Kang asep teh juga ganteng pisan pagi ini"ucap Ku membalas ucapan Kang Asep.

"Aduh, kang Asep terbang ini neng...."ucap Kang Asep membuat Liana tertawa.

"Udah ah... Liana mau langsung ke ruangan kang. Permisi"

"Iya neng, semangat hari ini kerjanya"

"Aamiin. Kang Asep juga, nitip sepeda Liana ya kang"

"Aman neng"

Aku berjalan memasuki rumah sakit. Aku melihat sekilas anak-anak magang yang sedang bersiap melaksanakan apel pagi. Aku pun bergegas menuju ruangan mengecek daftar pemeriksaan pasien hari ini. Sesampainya di ruangan aku mendapati Mutia, perawat yang membantu segala pekerjaan ku di rumah sakit.

"Pagi dok"sapa Mutia yang sudah berdiri di dekat meja kerjaku.

"Pagi mut. Cerah sekali yang mau menikah..."goda ku membuat Mutia tersenyum malu.

"Dokter mah.... Udah ah... Dokter, ini jadwal pasien visit pagi hari ini. Dan dokter magang yang bakal nemenin ada tiga orang. Rizki, Ananda, sama Fahri"ucap Mutia membuat ku mengecheck data pasien yang diberikannya untuk ku kunjungi pagi ini.

"Dokter, nanti siang kita harus ke ruang rehabilitasi pasien flu burung yang ada 4 orang"ucap Mutia sedikit mendesah.

"Hahaha... Tenanglah mut.... Itu kewajiban kita buat merawat dan mengobati mereka. Untuk hasilnya kita serahkan sama Allah. Oh iya disana ada 4 pasien kan?"tanya ku yang mendapat anggukan dari Mutia.

"Kalau begitu kamu bisa bersiap aku akan ke ruangan lab dulu memeriksa hasil pemeriksaan pasien flu burung yang nanti kita kunjungi"

"Mutia saja yang kesana minta hasilnya dok"

"Gak papa, saya saja. Lagian sudah lama saya gak ke lab. Kamu urus saja dokter magang yang nanti ikut visit dengan ku"

"Baiklah dok"ucap Mutia. Aku langsung melepaskan segala pakaian olahraga ku dan menuju kamar mandi untuk mengganti pakaian ku dengan kemeja putih dan rok hitam. Yang dipadukan dengan jas snelli bertuliskan namaku di sebelah kiri. Aku merapikan sedikit hijab ku dan berjalan menuju laboratorium.

"Pagi Dokter Feni"sapa Ku ketika masuk ke lab.

"Dokter Liana.... Setelah dua Minggu lalu penelitian dokter selesai jarang main kesini lagi"ucap Dokter Feni ramah. Aku pun tersenyum.

"Dok, Liana mau liat hasil pemeriksaan pasien flu burung yang di rawat di rehabilitasi flu burung"

"Ada empat kan?"tanya Dokter Feni yang mendapat anggukan ku. Nah ini.... Udah keluar semua.

"Tolong print untuk Liana dok. Siang ini mau visit kesana"ucap Ku yang mendapat senyuman Dokter Feni.

"Nah ini...hasil grafik pengobatannya bagus Li. Ini karena obat mu"ucap Dokter Feni.

"Allah yang nyembuhin dok. Makasih dok"ucap Ku

"Sama2 kalau mau penelitian disini lagi saya dengan senang hati nerima"ucap Dr. Feni membuat Liana tersenyum tipis. Padahal pas melakukan penelitian banyak yang tak berani ke ruang PCR Flu Burung dan HIV karena penelitian ku. Alhasil banyak pekerjaan yang ku kerjakan sendiri seperti pemeriksaan darah pasien.

"Ya sudahlah... It's time for visit my patients"

Sesampainya di ruangan telah duduk tiga orang mahasiswa kedokteran yang tengah magang. Mereka langsung berdiri kala pintu ku buka membuatku tersenyum mengingat masa Ko-ass dulu.

The White LieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang