Bab 40 (End)

229 3 4
                                    

Heii... Alhamdulillah akhirnya aku bisa selesaikan upload cerita ini. Maaf untuk slow update dan masih banyak typo dll nya. Aku juga udah buat cerita baru lagi. Hope you are like it :)

Aku mau minta pendapat, seandainya kedua novelku sebelumnya dibuku kan menurut kalian bagaimana?. Hmmm... Sudahlah...

Have you enjoy this last part

-----------------------------------------------------------

Di ujung acara, setelah beberapa orang memilih untuk pulang ke rumah. 5 sekawan tersebut masih asyik berbincang. Mereka memutuskan untuk menginap di kediaman Rohman. Liana nampak asyik bermain dengan Adit, putra Rian. Sedangkan ibu anak tersebut tengah tertidur dikamar. Kondisinya yang tengah hamil membuatnya mudah lelah.

"Abang, nanti mau tidur sama aunty Liana?"tanya Arin kepada Adit.

"Loh? Mba Astri?"

"Dia kelelahan sepertinya. Astri juga lagi hamil Li. Jadi biar Adit tidur sama kamu aja gimana?"tanya Arin

"Hmmm.... Ya udah gak papa. Kamu bilang ke Kak Rian gih. Tadi aku denger suara Mba Astri mual-mual"ucap Liana yang dijawab anggukan oleh Arin.

"Abang nanti tidur sama aunty ya nak?"bujuk Liana kepada anak laki-laki dihadapannya.

"Iya aunty cantik. Biar Umi sama Abi aja. Abang sama aunty"jawab Adit

"Pinternya, Abang kalo udah ngantuk bilang aunty ya nak. Aunty mau ambil baju ganti Abang dulu"ucap Liana yang dijawab anggukan oleh Adit yang fokus menatap layar televisi dihadapannya.

Liana pun berjalan menuju kamar tamu dimana Astri beristirahat. Dia melihat tubuh wanita tersebut lemas. Liana pun mengusap peluh di wajah Astri dengan handuk di atas nakas.

"Loh... Li.."

"Iya mba, mba istirahat aja ya. Adit biar aku yang jagain. Liana mau ambil baju ganti Adit mba. Oh iya, tadi Arin juga udah manggil Kak Rian. Mba istirahat ya..."ucap Liana tersenyum menenangkan Astri.

"Makasih ya Li, baju adit ada di tas kopernya. Koper kecil gambar robot itu ya Li"

"Iya mba, aku tinggal ya mba. Kalo perlu apa-apa bilang aja ya mba"

"Iya Li, makasih"

Liana pun membawa koper milik Adit dan meninggalkan Astri di kamar. Saat keluar kamar, Gadis tersebut berpapasan dengan Rian.

"Mba mu mana dek?"

"Ini kak, di kamar. Gih sana temenin. Adit biar aku yang jaga"jawab Liana

"Makasih ya dek, oh iya... Kamu dicari abangmu"sahut Rian

"Siap kak. Aku ke bawah. Kalo perlu apa-apa bilang aja ya kak. Aku di kamar bawah"ucap Liana yang dijawab anggukan oleh Rian.

Sesampainya di ruang tamu, Liana melihat Adit yang sudah setengah tidur di pangkuan Bayu. Di sampingnya ada Rohman dan juga Arya yang tengah membahas sesuatu. Sedangkan Husein asyik menonton film cartoon di lantai.

"Tiduran di sofa loh kak. Dingin!"ucap Liana menendang kaki Husein.

"Hehehe... Udah pw dek"sahut Husein dengan cengiran khas nya.

"Oh dek, yok Abang mau ngomong sama kamu"ucap Rohman

"Iya bang, aku bawa Adit ke kamar dulu. Kak Bayu, sini biar Adit Liana bawa ke kamar. Gak papa bangunin aja... Dia belum ganti baju dan bersih-bersih"Tolak Liana dan menatap Bayu untuk menyerahkan Adit.

"Adit... Bangun, ke kamar ya sama aunty"ucap Bayu yang dijawab anggukan lemas oleh anak laki-laki di pangkuannya.

"Yuk nak"ucap Liana menggendong Adit dengan tangan kirinya dan tangan kanannya menarik koper kecil milik Adit. Dia pun dengan telaten mengurus Adit saat di kamar. Bahkan, Liana menemani anak tersebut hingga terlelap. Liana pun mematikan lampu kamar dan menyalakan lampu tidur kemudian bergegas keluar untuk menemui Rohman yang menunggunya di Ruang keluarga di Lantai atas.

The White LieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang