BAG - 34

305 23 0
                                    

UPDATE LAGIIIIIII YEAYYY 😎😎😎😎😎

SELAMAT MEMBACA, JANGAN LUPA BAHAGIA YAAAAAA 💜💜💜💜💜

PLEASE SUKA YA SUKA YA SUKA YAAAA, KLIK VOTE NYAAA KOMEN JUGA TERUS SHAREEEE 😭😭😭😭😭😭

VOTE DAN COMMENT NYA JANGAN LUPA YAAAA, SEMANGATIN AKU BUAT TERUS LANJUT SAMPAI TAMAT 😇😇😇😇

I LOVE YOU GUYSSSSS ❤❤❤❤🍁

Find me in the Instagram
@Rarasshiii_

⬆⬆⬆⬆⬆⬆⬆
Yuk berteman

***

"Hal! Gantian anjing! Lo mulu! Gue juga sakit nih!"

Hala mendengkus sebal sambil melirik kearah Kiki dengan tajam. Sekarang dia tengah bermanja-manja dengan Vella yang saat itu sedang mengobati luka lebam yang ada di wajahnya setelah mereka berperang melawan anak sma Angkasa. Untung saja trik berperang dengan baik sudah diajarkan oleh Kaviar, jadi setidaknya meminimalisir nyawa mereka diambil oleh yang maha kuasa.

"Ck! Apa sih, ganggu aja."

"Masa lo terus yang diobatin sama bidadari, gue kapan?"

Hala menghela napas kasar, "Makanya jangan jomblo."

"Anjing lo. Sana-sana!"

Dengan kuat, Kiki mendorong Hala hingga jatuh dari kursi yang didudukinya. Kiki langsung mengambil alih kursi Hala yang berada tepat didepan Vella. Cewek itu tertawa melihat tingkah kocak kedua sahabat itu. Sementara Gio dan Kaviar berdiri di tempat lain, cukup jauh dari keberadaan mereka sehingga Vella tidak bisa mendengar apapun yang mereka katakan.

"Mereka ngapain ya?" tanya Vella sambil merendam kapas ke dalam wadah yang berisi alkohol. Lalu dengan lembut mengobati luka Kiki agar segera sembuh.

"Biasalah. Ahli perang sama ahli strategi kalau udah nyatu, ya gitu. Kemungkinan ada dua pembahasan, Gio nyusun strategi perang, atau Gio nasehatin Kaviar." jawab Kiki.

"Kalau mereka lagi nyusun strategi perang, biasanya nggak lama nyuruh kita gabung. Kalau Gio lagi nasehatin Kaviar, nggak lama Kaviar bakal nonjok Gio."

Dahi Vella berkerut, "Maksudnya? Mereka mau perang? Mereka berdua atau sma Angkasa bakal perang?"

Hala dan Kiki mengangguk serentak. Seolah tidak ada jumpscare yang tersirat dalam kalimat Vella. Padahal saat ini, Vella sudah siap berteriak kaget.

"Aduh, jangan berantem-berantem dong."

"Ini memang tugas kita, Vel. Sebagai perisai sma Garda, kita wajib mempertahankan posisi dari lawan. Sma kita itu rentan di perangi, karena letaknya di tengah-tengah." jawab Hala enteng.

Kenapa mereka menyikapi masalah serius ini dengan sangat santai?

"Perang nggak selalu bisa nyelesain masalah, guys."

Kiki kemudian menyentuh luka lebam yang tergambar jelas di sudut mata Vella dengan lembut.

"Ini buktinya kita harus balas dendam. Nggak pernah sejarahnya di sma Garda, cowok mukulin cewek. Kita tahu kalau seharusnya cewek itu dilindungin, bukan disakitin."

Vella terdiam cukup lama sebelum kemudian kedua sudut bibirnya saling menarik untuk menggambar lengkungan indah disana. Benar, cewek seharusnya dijaga, bukan dirusak untuk kesenangan belaka. Apalagi disakitin, oh man! Its not worth it.

KAVIAR [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang