BAG - 26

290 25 0
                                    

TRIGGER WARNING
WANG UPDATE!!

HAPPY READING LOVELY READERS
VOTE AND COMMENT BELOW

JANGAN LUPA TINGGALIN JEJAK YAAAA LAAVVVV YUUUU 😊💜💜💜💜

follow Ig wang : @Rarasshhiiii

***

Vella menatap langit dengan gusar. Kenapa sekarang dia merasa cemburu jika Kaviar adalah mantan Berlin. Kenapa dia begitu yakin jika mantan Kaviar ini adalah anak SMA Angkasa, sama sepertinya dahulu. Perlukah dia bertanya apa yang terjadi? Perlukah dia bertanya apa saja yang sudah mereka lakukan saat masih bersama? Vella merasa kesal, bete. Kaviar merasakannya.

"Kenapa lo?" tanya Kaviar seraya memperhatikan raut wajah cewek itu berubah tidak enak.

"Kenapa apanya?" tanya Vella balik.

Kaviar menghela napas pelan, "Kenapa lo, kicep?"

"Kicep? Nggak loh. Kenapa gue kicep?"

"Kelihatan."

"Demi sempaknya Iron man ya, nggak. Gue nggak kicep."

"Nggak usah bohong. Kalau cemburu bilang aja cemburu."

Vella menatap Kaviar, "Cemburu? Hah? Cemburu? Mending gue terjun dari sini kebawah."

"Ya udah terjun."

Vella segera berdiri. Melentangkan kedua tangannya seolah bersiap untuk terjun bebas. Sementara Kaviar masih tetap dudukd ditempatnya. Sekarang malah melipat tangannya untuk menyaksikan langkah Vella selanjutnya.

"Nggak niat nahan?" tanya Vella kemudian. Wajahnya sekarang menghadap Kaviar.

"Nggak, sana terjun."

Vella menghela napas pelan. Dilihatnya suasana dibawah yang sekarang seolah berapi-api. Menunggu Vella untuk terjun bebas dan menuntun cewek itu ke neraka. Cewek itu meneguk salivanya sendiri. Ini adalah hal paling bodoh yang dia lakuka jika benar-benar dia terjatuh.

"Tahan dong,"

Kaviar menatap Vella sambil geleng-geleng kepala, "Duduk lagi sini. Habisin waktu aja tahu nggak."

"Ya kan biar suasananya nggak canggung."

"Lo yang merasa canggung sendiri. Gue mah enggak. Coba cerita sama gue. Kenapa lo tiba-tiba kicep?"

Vella duduk kembali disebelah Kaviar. Tapi cewek itu hanya menggeleng.

"Lo cemburu sama mantan gue Berlin? Atau lo kenal sama Berlin, "

Vella menggeleng pelan, " Nggak. Gue nggak kenal mantan lo. "

" Kan kalian belum pernah ketemu. "

" Ya makanya gue bilang, gue nggak kenal. "

" Terserah deh. "

Vella terkekeh, " Memangnya si Berlin ini selingkuh sama siapa? Temen deket lo? Atau jangan-jangan abang lo? "

" Iya, "

Dahi Vella seketika berkerut, "Hah? Selingkuh sama abang lo?"

"Udah lupain aja."

"Ish lah Kav, biarin gue tau dikit kek lo punya kakak atau adik?"

Kaviar akhirnya menghela napas, jika tidak dapat jawaban, dia yakin Vella akan terus-terusan mengganggunya. Bibir Kaviar terangkat untuk mengukir senyum tipis disana, lucu juga.

KAVIAR [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang