Ooppsss update.
Happy reading happy people💜💜
Hopr u'll like it 😭😭***
"Kav, gue duluan ya, temu ntar malem di Valerie."
Gio menepuk pelan pundak Kaviar yang tengah kesusahan memakai jaketnya. Dia hanya menatap Gio sekilas, lalu kembali pada kegiatannya.
"Kav,"
Kaviar menghela napas pelan. Dia menoleh dan sekarang menemukan Vella siap dengan jaket dan helm di tangannya.
"Mau kemana lo?"
"Anterin pulang, ya?"
Syok, Kaviar menatap Vella tidak percaya. Kenapa cewek ini begitu semena-mena dengannya?
"Apaan sih lo? Demam? Siapa yang mau ngajak lo pulang bareng?"
"Hooh, kayaknya. Obatin ya, jangan gitu lah sama cacar, calon pacar maksudnya, hiyaakkk!" goda Vella sambil menyenggol bahu kanan Kaviar.
"Anjir, sakit bego!" kata Kaviar kesal, Vella tertawa.
"Eh sorry, sorry. Nggak maksud gue. Sini gue bantuin," Vella menaruh helmnya dan berniat membantu Kaviar dengan jaketnya. Tapi dengan segera cowok itu mengelak.
"Nggak perlu, gue bisa sendiri."
"Bisa sendiri? Bisa sendiri darimana. Udah nggak usah nolak, gue tembak baru tahu rasa lo."
"Nggak jelas banget lo jadi cewek, sumpah."
"Ya iyalah gue nggak jelas. Kan gue lagi nungguin lo," Vella menatap Kaviar sambil membantu cowok itu memasukkan tangannya kedalam lengan jaket.
"Maksud lo apaan?"
"Iyalah, gue tuh nunggu kejelasan dari lo tentang hubungan kita. Lo nggak peka-peka sih,"
PLETAK!
Kening Vella terasa berdenyut saat Kaviar menyentilnya dengan cukup kuat. Membuat kening cewek itu jadi memerah karena sentilannya. Kaviar hampir saja tertawa, tapi segera dia menyembunyikan tawanya.
"Kaviar! Sakit! Lo mau gue cubit lukanya?" kata Vella kesal.
"Eh, jangan macam-macam!"
"Tanggung jawab! Kening gue sakit nih."
"Mau gue apain?"
"Terserah, ini sakit banget tahu. Lo pikir gue anaknya rambo apa? Gue nggak sekuat itu, Kav!"
"Anaknya Rambo? Rambo ayamnya tok dalang?"
Ck! "Ih Kav! Itu Rembo! Nggak mau tahu. Tanggung jawab."
Kaviar menghela napas pelan sambil melihat Vella memberikan tangannya seolah meminta sesuatu. Tanpa pikir panjang, Kaviar menurunkan tangan Vella dan tiba-tiba saja,
Cup,
Mata Vella membelalak saat merasakn benda kenyal milik Kaviar mendarat sebentar di keningnya. Lebih tepatnya di daerah yang terkena sentilan oleh Kaviar. Setelah mencium kening Vella, Kaviar beranjak dan keluar dari kelas. Meninggalkan Vella yang mematung tidak percaya dengan apa yang baru saja terjadi.
"Mbak, ini kelasnya mau dikunci,"Vella seketika tersadar saat mendemgar teguran dari penjaga sekolah. Buru-buru Vella berlari keluar kelas dan mencari keberadaan Kaviar. Apa dia terlalu lama melamun ya? Ah sekarang Kaviar pasti sudah pergi.
Degup jantung Vella masih belum juga berdetak normal. Cewek itu menyentuh jidatnya yang tadi dicium oleh Kaviar. Dia tidak meyangka bahwa Kaviar akan melakukan itu padanya. Entah sekarang dia harus merasa senang, atau malah takut terhadap cowok itu. Dicium Kaviar bukan menjadi ekspektasi nya seoama mencoba mendekati cowok itu. Kejadian itu terjadi begitu saja, tanpa ada peringatan ataupun persetujuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
KAVIAR [TERBIT]
Teen FictionSUDAH TERBIT. PART MASIH LENGKAP NAMUN QUIET DIFFERENT DARI NOVELNYA. [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] REAL MY IMAGINATION ❤❤ [RANDOM PUBLISH TAPI OTW END] STAY WITH ME, GUYS. I LOVE YOU SO MUCH 😘😘 Vella jatuh cinta pada Kaviar sejak pertama saling mengu...