BAG - 4

445 39 11
                                    

Selamat membaca, gaes🌼🌼Semoga kalian suka ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat membaca, gaes🌼🌼
Semoga kalian suka ya.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Nih, buat lo."

Kaviar menoleh saat merasakan ada sebuah benda yang cukup berat berada di bahunya. Tapi dia tidak bergerak, tidak berniat untuk menerima pemberian itu.

"Ih Kav diambil dong. Jangan gantungin harapan anak orang. Nggak baik buat kesehatan," kata Vella sambil menyembunyikan senyumnya.

"Lo apaan sih? Bisa nggak jauh-jauh dari gue?" tanya Kaviar menolak. Ah Kaviar, jika saja cowok ini tidak selalu membuatnya penasaran, pasti Vella sudah menjauh dari jauh-jauh hari.

"Nggak bisa."

"Kenapa?"

"Nggak tahu, gue nggak bisa aja."

Ck! Kaviar berdecak sebal. Tanpa menoleh dia kemudian meraih botol minum yang tadi ditawarkan Vella kepadanya dan meneguknya hingga tersisa seperempat.

"Ih Kaviar kok disisain segini?"

Kaviar sekarang menoleh, "Lah kan tadi lo yang ngasih. Kenapa sekarang jadi marah sama gue?"

"Kan gue nggak minta buat lo habisin."

"Itu nggak habis, masih gue sisain seperempat. Jangan lebai deh."

"Ih nggak mau tahu. Pokoknya ganti!"

Kaviar sekarang berdiri. Postur tubuh yang lebih tinggi dari Vella membuat Kaviar harus sedikit menunduk menatap cewek itu. Kaviar maju beberapa langkah, menghapus jarak yang memisahkan mereka.

"Kan tadi lo yang ngasih."

"Tapi kan gue nggak minta lo habisin. Emang tadi gue bilang habisin aja? Nggak kan?"

"Makanya, lain kali kalau mau ngasih perhatian sama orang dipikirin dulu. Jangan langsung bertindak."

Kaviar menjauhkan dirinya dari Vella dan berjalan pergi sambil mengambil seragam yang dia lepaskan untuk berlari tadi. Oh tunggu, tidak secepat itu. Vella segera melangkah mengejar Kaviar dan langsung menahan tangan cowok itu.

Kaki Kaviar akhirnya harus ikut berbalik yang semula ingin masuk ke kelas, malah berjalan ke arah kantin.

"Temenin gue kalau gitu. Mau refill air,"

"Vel!"

Langkah Vella terus berjalan sementara Kaviar berusaha untuk berhenti. Ternyata cewek ini menyimpan kekuatan hulk dalam tubuh rampingnya. Bahkan sekuat tenaga Kaviar menahan dirinya agar tidak lagi mengikuti Vella, langkah Vella semakin lebar. Membuatnya tidak memiliki pilihan lain. Sial, dia harus ikut Vella ke Kantin.

•••

"Eh itu Kaviar kan?"

"Dia sama siapa? Kok bisa?"

KAVIAR [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang