KAVIAR [TERBIT]

BAG - 43

SELAMAT MEMBACA, JANGAN LUPA BAHAGIA YAAAAAA 💜💜💜💜💜

PLEASE SUKA YA SUKA YA SUKA YAAAA, KLIK VOTE NYAAA KOMEN JUGA TERUS SHAREEEE 😭😭😭😭😭😭

VOTE DAN COMMENT NYA JANGAN LUPA YAAAA, SEMANGATIN AKU BUAT TERUS LANJUT SAMPAI TAMAT 😇😇😇😇

I LOVE YOU GUYSSSSS ❤❤❤❤🍁

Find me in the Instagram
@Rarasshiii_

⬆⬆⬆⬆⬆⬆⬆
Yuk berteman

"MINUM!!"

Syahnas menggeleng kuat, "NGGAK! AKU NGGAK MAU!!"

Pria yang kala itu tengah mabuk vmverat menghela napas kasarnya. Dia mencoba untuk bangkit dari sofa dan berjalan kearah Syahnas. Namun tubuhnya tiba-tiba oleng hingga akhirnya ambruk. Botol alkohol yang dia pegang terhempas dari tangannya hingga pecah. Serakan pecahannya dimana-mana, Syahnas memekik ketakutan.

"Mas Giran!!" pekiknya.

"Sini lo!!"

Dengan segera Syahnas berlari, mencoba menggapai gagang pintu rumahnya namun tak sampai. Tangannya dicegat kuat oleh pria bernama Giran yang notabenenya adalah suaminya sendiri. Syahnas menggeleng keras kala pecahan kaca membumbung tinggi diangkat oleh Giran.

"Mas, jangan...jangan sakitin aku...aku mohon..."

Giran tertawa sekarang, seolah melihat Syahnas ketakutan itu adalah hal yang menyenangkan.

"Kenapa lo, takut sama gue? Ngapain nikahin bajingan kayak gue kalau lo takut, hah?? Wanita bodoh yang mau aja dibeli pakai duit!!"

Syahnas menggeleng terus, "Mas..."

"Lo mau tahu berapa harga lo?? Setengah milyar cukup buat beli lo sama bokap sialan lo itu! Sekarang lo nggak mau nurutin gue?"

"Mas, aku mohon..."

Giran tertawa-tawa sekarang melihat Syahnas sangat ketakutan terhadapnya. Seolah Syahnas adalah pertunjukkan paling menarik yang pernah dia jumpai. Apalagi sekarang wanita itu terlihat gemuk dan menjijikkan karena perutnya yang sudah sangat besar.

"Mas,"

"Anak ini, anak sialan!"

Giran mengarahkan pecahan kaca yang dia pegang kearah oerut besar Syahnas. Bermaksud untuk merobek perut itu hingga benar-benar hancur. Giran tertawa, Syahnas sudah seperti orang gila sekarang.

"MAS GIRAN, JANGAN SAKITIN ANAK AKU!!"

Teriakan itu membuat seisi ruangan bergema. Giran sudah merobek perut Syahnas hingga sekarang darah mengucur deras dari sana. Teriakan Syahnas samgat kuat hingga mampu memecahkan telinga. Kesakitannya miris, namun yang dia pikirkan hanyalah janinnya. Sudah tinggal beberapa minggu lagi janin itu akan keluar dari rahimnya, Syahnas harus bertahan.