BAG - 20

390 31 0
                                    

Update,

Selamat membaca

Semoga sukaaaaaaaa 🌼

Jangan pelit vote dong. Komen pas udah selesai baca yaaaa. Ga bayar kok 😭😭😭

So happy reading lovely readers 😘😘😘

PLUK!

Kaviar membuka matanya saat merasakan ada kain basah mendarat tepat diwajahnya. Matanya menatap tajam kearah ketiga temannya yang ada dihadapannya itu.

"Siapa yang lempar ini ke gue?" tanya Kaviar dengan nada kesalnya, "ngaku nggak!"

"Dih, galak amat sih bang Kav. Kenape sih, huh? Kurang belaian lo?" tanya Hala balik.

"Lo kan yang lempar ini ke gue?" Kaviar bersiap melempar balik kain itu ke Hala. Tapi segera cowok itu menghentikkan dan melempar tuduhan kepada Kiky. Membuat Kaviar bingung.

"Eh bukan gue, njing. Itu Kiky woi!"

"Anjing! Lo yang lempar malah nuduh gue!" sergah Kiky tidak terima.

PLUK! Dan akhirnya Hala terdiam. Kain basah tadi sekarang menempel dan menutupi wajahnya dengan sempurna. Dengan kasar cowok itu menghempaskan kain yang menutupi wajahnya dan meminum wine nya.

"Lo kenapa Kav? Nggak biasanya lo kayak gini? Gue kasih Vape nggak mau, rokok nggak mau, minum pun seadanya. Ada apa sih?" kata Gio.

"Tau lo, kesambet setan baik lo? Udah pada tobat setan jahat lo?" sambung Hala.

"Biasanya juga lo ceritanya sama kita, bukan sama orang lain kan?" kata Kiky.

Ketiga sahabatnya itu membuat Kaviar menghela napas pelan. Ada banyak hal yang ingin dia tumpahkan kepada sahabatnya itu. Tapi Kaviar selalu menyembunyikannya sendiri. Menurutnya, masalah yang dia punya harus dia yang menyelesaikan. Bukan orang lain.

"Nggak kenapa-kenapa. Kenapa sih kalian pada alay gitu? Kayak pacar gue aja nanya nya, kesel gue."

"Eh, kita kayak gini ya karena lo sahabat kita. Jadi selama ini lo anggap kita apa, Kav? Apa? Apa? Apaaaa?" Hala berlutut sambil menarik-narik celana yang sedang Kaviar kenakan.

"Anjing lo mau orang-orang ngira kita ngapain? Berdiri!" suruh Kaviar, tapi Hala menggeleng. Dia tetap berlutut sambil tertawa.

"Kaaaaaav, jangan giniin kita," kata Hala lagi. Beberapa orang cewek yang tengah melewati sofa tempat mereka duduk itu sedikit kaget dan menjadikan Hala bahan gunjingan sekarang.

"Berdiri nggak, iya-iya gue cerita!"

Hala langsung kembali ke tempat duduknya sambil tertawa. Ternyata berhasil juga.

"Sialan lo," ketus Kaviar kesal.

"Eh kalau nggak digituin lo mana mau cerita? Besok-besok itu bibir lo gue sumpal pake bibir gue biar lo bisa cerita sama kita. Lihatin aja ntar," kata Hala.

Kaviar menghela napas pelan, belum lagi berbicara, Hala sudah menghentikan.

"Bentar, bentar, biar gue tebak," Hening sejenak, "Bokap penakut lo itu?" tanya Hala dengan percaya diri.

Hala hanya mendapat gelengan dari Kaviar, cowok itu kemudian berpikir lagi.

"Oh gue tahu, Mbok Deden mau pulang kampung kan?" Kaviar menggeleng lagi.

"Bentar-bentar, jangan dijawab sampai gue tahu jawabannya," Hening lagi, "Oh, Berlin ngajak lo balikan?"

"Heh, kalau nggak tahu ya udah jangan sok tahu. Kapan bagian gue ceritanya?"kata Kaviar kesal.

KAVIAR [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang