BAG - 58

237 14 0
                                    

Selamat membaca, semoga suka ❤❤❤❤

Vote dan komen ya jangan lupa. Biar aku makin semangat buat namatin cerita ini. Love kalian sampai mati 🔫🔫

💛💛💛💛💛💓💓💓💙💙💙💙💙

Follow me on instagram
@Rarasshiii_

Follow me on instagram @Rarasshiii_

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gimana keadaan adik saya, dok?"

Dokter Indra baru saja selesai memeriksa keadaan cewek yang masih terlelap itu. Sejak kemarin, belum juga ada tanda bahwa Vella akan kembali membuka matanya untuk bertahan sedikit lagi.

Vella itu orang yang sembrono, yang mampu menahan luka seperih apapun dibalik senyum manisnya. Terkadang ia juga cerewet, suka merajuk dan bahlan moodyan. Tapi, tidak melihat senyum dan tingkah Vella yang berubah-ubah itu menjadi kerinduan tersendiri bagi orang-orang yang ada disekitarnya. Mereka yakin Vella sudah berdiri diantara tiang-tiang yang rapuh dalam waktu yang sangat lama. Sampai akhirnya, tiamg-tiang itu roboh, membiarkan Vella tenggelam dalam lautan luka lama hingga ia kesulitan mencari penengahnya.

"Alat vitalnya stabil, mungkin ini karena efek obat penenangnya. Saya harap kalian bisa bersabar, kita berfoa saja semoga Vella akan lekas sadar dan kembali bersama kita."

Syahnas menghela napas pelan sambil menggenggam erat jemari-jemari Vella. Matanya sudah menggenang, ia tidak kuat melihat Vella yang selalu antusias dan bahagia seolah tidak bernyawa seperti ini. Vella adalah bagian hidup paling berharga yang ia punya, untuk cewek itu, Syahnas bertahan sampai sekarang.

Masa-masa suram dimana Giran membuat hidupnya hancur kembali terkenang. Jika tidak ada tekad dalam dirinya untuk bertahan, Syahnas pasti sudah meninggalkan Vero sendirian didunia ini. Tapi harapan baginya agar Vella bisa hadir berdampingan dengannya membuat Syahnas mendorong dirinya sendiri untuk kembali bangkit dari keterpurukan. Vella sudah melewati semuanya dengan baik, semuanya. Ia tahu bahwa Vella orang yang kuat, hanya sedikit lagi.

"Vel...bangun ya nak..." suara perempuan itu terdengar lelah, matanya sayup-sayup terbuka karena sekarang rasanya hampa.

"Bunda..."

Vero langsung bersimpuh disebelah Syahnas, membuat perempuan itu seketika kaget.

"Vero?"

"Maafin Vero ya." tuturnya sendu, Vero menunduk sambil meraih tangan Syahnas, "Ini semua salah Vero. Kalau Vero nggak bahas tentang itu kemarin, Vella nggak akan kayak gini. Maafin Vero bun!"

Vero merasa sangat frustrasi karena kesalahan bodoh yang ia buat kemarin. Kenapa dia harus membahas perihal masa lalu Vella bersama Pendrik? Ia bahkan tudak tahu sejauh apa Vella berusaha bertahan dihadapan mereka. Ternyata Vella bak istana pasir, ia bisa hancur kapan saja saat diterpa ombak. Ia bodoh!

KAVIAR [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang