Happy reading guyssssssssssssssssssss so excited karena bisa update lagiii 🌼🌼🌼🌼
***
School, i'm back babeh!!
"Just the way you are."
Vella menyisir rambutnya yang mengikatnya dengan rapi sambil bernyanyi lagu dari Bruno Mars. Dia menapat wajahnya dicermin, memoles sedikit bedak dan sekarang siap. Dia siap kembali sekolah, betapa exited nya? Eits bukan karena pelajaran. Cogan-cogan SMA Garda harus segera tahu dia kembali. Haha.
Setelah selesai bersiap, Vella menyandang tasnya dan turun ke dapur. Disana sudah ada Vero dan Stefani-pacar Vero.
"Pagi," sapa Vella sambil tersenyum. Stefani yang kala itu tengah menuangkan susu kedalam gelas tersenyum.
"Pagi, senang banget kayaknya," kata Stefani.
"Gue kan emang selalu senang, kak. Nggak kayak pacar lo tuh," sindir Vella sambil mengambil gelas didepan Stefani dan duduk didepan Vero.
"Vel," panggil Vero, Vella melirik sekilas.
"Hm?"
"Lain kali kalau mau pergi, harus ngomong sama gue, paham?"
Vella hanya menggangguk-anggukkan kepala tanpa berniat menjawab. Dia menatap Vero sambil minum susunya.
"Dijawab."
"Hm."
"Vella. Gue lagi nggak main-main."
"Ya udah sih, santai aja kali."
"Vella!"
"Eh, udah-udah. Kalian kakak adik kok pada berantem sih. Udah, jangan berantem gitu dong. Makan dulu sarapannya," Stefani menengahi suasana diantara kakak adik itu. Vella tersenyum menatap Stefani.
"Makasih ya kak Stef."
"Sama-sama,"
"Kak Stef disini dari kapan?"
"Tadi jam setengah enam, Vero jemput. Minta tolong buat bikinin kalian sarapan. Tadi kakak juga siap mau ke kantor bareng Vero. Jadi sekalian, deh."
Vella hanya mengangguk-anggukkan kepalanya. Senang memiliki calon kakak ipar sebaik Stefani yang sudah lama dipacari oleh Vero. Seharusnya sekarang mereka sudah tunangan, tapi-
"Ya udah, yuk berangkat," Vero berdiri sambil meminum kopinya sebentar.
"Tungguin," Vella berlari lebih dulu, menerobos pintu dan masuk kedalam mobil. Padahal Vero dan Stefani masih berada di dapur.
"Astaga, untung adek," Vero menghela napas pelan. Lalu merasakan Stefani menepuk pundaknya.
"Puber," kekehnya, "ayo."
Vero jadi ikut terkekeh.
•••
"Pergi dulu ya bang, dadah kak Stef," Vella keluar dari mobil setelah Vero berhenti didepan gerbang sekolahnya.
Akhirnya bisa menghirup aroma cogan-cogan lagi. Vella terkekeh sambil berjalan masuk kedalam sekolah. Pukul setengah tujuh pagi, saking niatnya ingin masuk sekolah. Vella sanggup datang lebih awal, biar dibilang anak-anak pintar gitu.Vella berjalan di koridor sambil bersenandung pelan. Terlalu asyik dengan senandungnya, tiba-tiba Vella tidak sengaja menabrak punggung seseorang. Kening Vella yang masih sakit seketika terasa sangat pengar, rasanya seperti terantuk dengan dinding dan lebam.
"Aw," ringis Vella.
Orang yang ditabrak berbalik, "Eh, sorry-sorry."
Vella menayap sang empunya suara, sial. Si ganteng dari khayangan sebelah.
KAMU SEDANG MEMBACA
KAVIAR [TERBIT]
Teen FictionSUDAH TERBIT. PART MASIH LENGKAP NAMUN QUIET DIFFERENT DARI NOVELNYA. [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] REAL MY IMAGINATION ❤❤ [RANDOM PUBLISH TAPI OTW END] STAY WITH ME, GUYS. I LOVE YOU SO MUCH 😘😘 Vella jatuh cinta pada Kaviar sejak pertama saling mengu...