BAG - 22

346 24 4
                                    


TRIGGER WARNING
WANG UPDATE!!

HAPPY READING LOVELY READERS
VOTE AND COMMENT BELOW

JANGAN LUPA TINGGALIN JEJAK YAAAA LAAVVVV YUUUU 😊💜💜💜💜

follow Ig wang : @Iamrarraa_

***

"Kav?"

Kaviar berbalik saat merasakan pundaknya ditepuk. Kiky terkekeh melihat wajahnya yang sekarang cemas. Tidak biasanya? Iya. Bahkan Kaviar bukan tipe orang yang peduli sama orang lain. Tapi sekarang, Kiky tidak bisa berbohong bahwa sekarang Kaviar tampak cemas.

"Gimana?" tanya Kaviar kemudian.

Kiky hanya menggangguk pelan, "Udah bangun."

Kaviar menghela napas pelan. Syukurlah. Jika Vella tadi belum bangun, dia tidak yakin apa yang akan dia lakukan setelahnya. Setelah Vella tadi pingsan di tengah lapangan, Kaviar langsung menggendong cewek itu ke uks dan segera memanggil bala bantuan serdadu kelasnya. Saat Vella di periksa oleh petugas Uks pun, Kaviar tidak berani melihat. Dia hanya berdiri didepan pintu sambil menunggu. Dia meminta Kiky dan kedua sahabatnya yang lain untuk menemani Vella.

"Gimana keadaannya?"

"Yah lo lihat aja sendiri."

Kaviar menghela napas pelan. Dia lalu berjalan kearah pembatas ruang pasien dan menyibak horden yang menutupi ruangan tempat Vella berada itu.

"Mas Kaviar?" petugas itu menyapa Kaviar sambil tersenyum. Tapi cowok itu tidak menampilkan ekspresi apa-apa. Dia hanya menatap Vella yang sedang berbaring diatas ranjang.

"Pacarnya udah nggak apa-apa kok. Dia cuma nggak sarapan aja pas di rumah tadi, magh nya kambuh gitu. Makanya dia pingsan."

'Pacar?'

"Oh gitu," kata Kaviar kemudian.

"Ini saya sudah kasih obat sama dia. Nanti dimakan pas udah makan nasi ya," kata petugas itu lagi.

Kaviar hanya menggangguk pelan dan membiarkan petugas tadi meninggalkan mereka berdua disana.

Kaviar menatap Vella dengan tajam seraya duduk di sebelah Vella.

"Lo mau marah sama gue?" tanya Vella kemudian, "ya udah marah aja. Nggak apa-apa kok. Gue terima, demi Tuhan."

Apa yang harus Kaviar katakan pada Vella sekarang? Tidak mungkin kan dia bilang pada Vella kalau sekarang dia mengkhawatirkan cewek itu? Untuk beberapa saat, Kaviar hanya diam. Dia hanya menatap Vella tanpa ekspresi.

"Ih Kav! Jangan diemin gue dong."

"Udah sih, istirahat aja."

"Kok marah?"

"Nggak marah."

"Itu kenapa?"

"Emang kayak gini, ck! Besok-besok sarapan makanya. Udah tahu punya magh, masih lalai soal makan!"

Vella menutup matanya sebentar, tapi cewek itu tidak kuasa menahan senyumnya. Kaviar perhatian juga padanya sekarang, "Iya-iya, maaf ya."

"Ya udah, lo istirahat aja bentar. Kalau udah mendingan, kita ke kantin. Lo makan terus minum obat," perintah Kaviar. Vella kemudian menggangguk pelan.

"Iya deh."

•••

Suasana kantin sangat sepi. Hanya ada beberapa anak yang nongkrong untuk menghabiskan waktu di kantin selama jam kosong berlangsung.

KAVIAR [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang