BAG - 51

358 23 4
                                    

SELAMAT MEMBACA, JANGAN LUPA BAHAGIA YAAAAAA 💜💜💜💜💜

PLEASE SUKA YA SUKA YA SUKA YAAAA, KLIK VOTE NYAAA KOMEN JUGA TERUS SHAREEEE 😭😭😭😭😭😭

VOTE DAN COMMENT NYA JANGAN LUPA YAAAA, SEMANGATIN AKU BUAT TERUS LANJUT SAMPAI TAMAT 😇😇😇😇

I LOVE YOU GUYSSSSS ❤❤❤❤🍁

Find me in the Instagram
@Rarasshiii_

⬆⬆⬆⬆⬆⬆⬆
Yuk berteman

⬆⬆⬆⬆⬆⬆⬆Yuk berteman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tok! Tok!

Pintu kamar Vella diketuk dari luar. Cewek yang masih berkelimbung dalam selimutnya yang tebal itu meringkuk malas. Dia menyeret tubuhnya sendiri menuruni kasur dan berjalan menuju pintu. Matanya masih tertutup saat tangannya meraih gagang pintu dan membukanya.

Ada Vero berdiri sambil geleng-geleng kepala, "Lo baru bangun?" Vella mengangguk pelan.

"Sana mandi, kita tungguin di bawah."

"Ada kak Steph ya?"

"Iya, sana cepetan siap!"

Anggukan Vella mengusir Vero secara halus. Cewek itu menutup pintu kamarnya dan kemudian dengan malas bersiap untuk pergi sekolah. Setelah siap, Vella sedikit menata rambutnya dan memoles wajahnya dengan bedak. Khas remaja cewek agar penampilan mereka tidak dibilang seperti tante-tante.

Vella menarik tasnya yang ada diatas meja belajar lalu keluar dari kamarnya. Sayup-sayup cewek itu mendengar suara ramai dibawah, kenapa? Apa ada hajatan pagi-pagi dirumahnya?

"Bang kok rame banget sih?"

"Vella udah bangun?"

Mata Vella yang awalnya enggan terbuka langsung membelalak saat mendengar suara perempuan yang sangat ia rindukan. Dari atas tangga, cewek itu bisa melihat Syahnas berdiri dengan memegangi nampan berisi sereal dan susu. Perempuan itu, adalah cinta yang sungguh membuat Vella bisa gila. Cewek itu bergegas turun dari tangga dan berlari kearah Syahnas untuk memeluk tubuh hangat perempuan itu.

Tidak ada Syahnas dalam hari-hari sebelumnya membuat Vella nerasa hampa. Vella sudah bersama Syahnas sejak lahir, tanpa tahu bagaimana rasanya direngkuh oleh rasa aman seorang ayah. Jadi sangat memungkinkan kalau hanya Syahnas yang membuat Vella bisa tenang jikalau cewek itu gelisah parah.

"BUNDAAAAA!!"

BRUUGHH!

"VELLAAA!!"

Mata Syahnas membelalak menyaksikan  puterinya yang tengah histeris itu tersandung kakinya sendiri dan akhirnya terjatuh  memeluk lantai dingin rumah besar itu dengan kesakitan yang luar biasa. Vella meringis, juga sebal karena bodoh. Kenapa dia tidak bisa hati-hati disaat yang seperti ini.

KAVIAR [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang