BAG - 75

187 12 0
                                    

Yaaah double updateeeeee
Pokoknya selamat membaca dan aku harap bener2 kalian sukaaaaaaaaaaa huaaaaa 😭😭😭😭😭😭😭😭

BUUGHHH!!

"Permainan apa yang selama ini mainin, brengsek?!"

Kaviar terhempas membentur dinding saat Vero dengan sangat kuat menghajarnya habis-habisan. Ia murka mengetahui bahwa Vella sudah diculik setelah ditabrak oleh Vam hitam dan sekarang mereka benar-benar buta tentang keneradaan cewek itu. Apalagi sebuah kenyataan kalau Kaviar dan Pendrik adalah satu keluarga.

"LO PIKIR SELAMA INI KENAPA VELLA HARUS PINDAH DAN MENYEMBUHKAN TRAUMANYA?"

Vero meraih kerah kaos hitam Kaviar dan mencekiknya kuat.

"BRENGSEK!!!"

BUGHHH! BUGHHH!

Tinjuan Vero dua kali menghantam rahang Kaviar yang hanya diam. Dia tidak bisa membalas amukan Vero, karena ia juga sama terlukanya. Ia bersalah berbohong, dan sekarang hanya Vella yang ada dalam pikirannya.

"GUE KIRA LO BAKAL BERBEDA DARI COWOK YANG PERNAH VELLA KENALIN KE KITA, TERNYATA LO SAMA AJA! SIALAN LO! GUE NYESEL BIARIN VELLA JATUH CINTA SAMA LO DAN BERUSAHA BUAT BAHAGIA!! ANJING!!"

"Vero, udah..." Werdi menahan cowok itu untuk kembali menghajar Kaviar. Jika semuanya dibalas dengan amarah, tidak akan ada jawabannya.

"Yah! Vella pergi! Vella dimana? Kita nggak tahu Vella dimana! Gara-gara orang-orang brengsek ini! Yah! Kita harus cari Vella!" Vero akhirnya tumbang juga. Tubuhnya merosot jatuh, ia berjongkok karena khawatir.

"Kalau kamu marah-marah, kita nggak akan temuin Vella."

"Bang Vero, bunda, ayah..."

Mereka yang dipanggil menoleh serempak. Diantara semua oranbg yang terdiam, Pendrik sedikit berjalan maju. Ia memberanikan diri untuk berbicara, meskipun ia tahu akan berakhir sama dengan Kaviar.

"Aku minta maaf." katanya pelan.

"Untuk semua yang udah terjadi, untuk apa yang Vella rasakan, aku minta maaf."

"Baru sekarang lo minta maaf? Disaat Vella udah hilang dan nggak tahu ada dimana?"

Vero berdiri. Mencoba memberikan Pendrik pelajaran. Namun Werdi kembali menahannya.

"Hati kalian terbuat dari apa? Kalian tega membohongi Vella dan menghancurkan harapan terakhir dia sama kalian!"

"Kalian berdua nggak ada bedanya tahu nggak!!"

"Ayah, Vella dimana sekarang yah?" Syahnas akhirnya bersuara. Ia meraih tangan suaminya mencoba mencari jawaban. Werdi menggeleng pelan, ia juga tidak tahu. Tapi ia pasti akan menemukan anak gadisnya itu.

"Kita akan temuin dia dan bawa dia kembali."

Semua orang diam dalam kepanikan. Memikirkan dimana Vella berada dan apa yang sudah terjadi setelah tabrakan tadi. Terutama Kaviar, dia yakin masih melihat tubuh Vella terpental setelah van itu menghantamnya. Tapi kenapa ia bisa hilang secepat itu?

"SEMUA INI GARA-GARA LO, BRENGSEK!!" Vero kembali memaki Kaviar.

Ponsel Kaviar tiba-tiba berdering. Ada nomor asing masuk kedalam riwayat panggilannya. Cowok itu segera bangkit, dan mengangkat telpon itu.

"Vell?"

Kaviar hanya diam sambil mendengar suara orang yang sekarang sedang menelponnya. Tiba-tiba saja, Kaviar berlari keluar rumah. Membuat semua orang yang ada disana kaget sekaligus panik. Mereka juga ikut mengejar Kaviar yang sudah lebih dulu mendahului mereka. Apa yang terjadi, mereka tidak tahu.

KAVIAR [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang