Happy reading.
Hope u like it 💜***
Mobil Kaviar berhenti didepan sebuah cafe. Vella menaikkan alisnya, lalu sorotnya turun pada celana yang sedang dia pakai.
"Lo beneran mau ngajak gue makan disini?" tanya Vella pada Kaviar yang seakan bingung dengan pertanyaan Vella.
"Kenapa?" tanya Kaviar heran, "salah?"
"Ya enggak sih, tapi lo nggak lihat gue nggak pake celana? Eh maksud gue, celana gue sependek ini. Lo mah, aturannya tadi tuh chat dulu kek pas sorenya, biar gue bisa siap-siap kalau mau jalan," kata Vella.
Kaviar menghela napas. Cowok itu memutar bola matanya malas, "Ya udah sih, kegeeran banget bakal digodain."
"Ih, gue kan cantik, lo juga pasti sadar kok,"
Demi peci tok dalang, tingkat kepedean Vella ternyata masih sangat tinggi. Melebihi angka jumlah penduduk negara China. Ada rasa sesal dalam hati Kaviar karena mengajak cewek ini jalan hanya untuk menggunakan Bugatti milik Gio.
"Mau masuk atau gue kunci lo disini?" tanya Kaviar yang sudah berada di luar mobil.
"Kav, ke tanah abang dulu kek. Beli celana panjang, atau legging. Malu tahu,"
Ck! "Kalau sama gue lo nggak malu, kenapa sama mereka malah malu? Apa bedanya gue sama mereka?"
Benar juga, kenapa dia harus malu?
"Ya karena kan lo bakal jadi masa depan gue. Jadi nggak apa-apa lah lo ngintip dikit paha mulus gue," kata Vella.
"Anjir, cepetan keluar!" ucap Kaviar yang tidak sabaran menunggu Vella bertengkar dengan dirinya sendiri.
"Nggak mau, gue maluuuu!"
Lama-lama Vella bisa menjadi sangat menyebalkan bagi Kaviar. Tapi cowok itu juga tidak bisa menyalahkan Vella, dia menjemput cewek itu tanpa ada persiapan. Dan celana yang digunakan Vella memang berada jauh diatas pahanya.
Kaviar akhirnya menyerah. Jika tidak dicari akal untuk menutup kaki Vella malam ini, cewek itu tidak akan keluar. Cowok itu kemudian membuka pintu bagasi dan mengambil sesuatu dari sana.
Vella menatap Kaviar yang berjalan kearah pintunya. Dan pintu itu pun terbuka.
"Ayo turun,"
"Nggak mau," kata Vella sambil menyilangkan tangan didada.
"Mau turun sendiri atau gue gendong?"
"Coba aja kalau bera-aaaaaaa," Vella kaget saat tiba-tiba Kaviar menggangkat tubuhnya hingga sekarang dia berdiri diluar mobil.
"Kaviar, ih lo jahat banget sih!" Dengan kesal cewek itu memukul-mukul tubuh Kaviar yang bagi cowok itu tidak ada gunanya.
"Diem dulu sih!"
"Tuh kan orang-orang pada lihatin gue!"
"Eh, mereka lihatin lo bukan karena lo nggak pakai celana. Tapi sikap lo yang kayak anak kecil gini."
"Nggak mau tahu, nggak suka!"
"Ya udah kalau nggak suka,"
Vella menatap Kaviar yang berjalan ke arah pintu masuk.
"Kaviaaaar, tanggung jawab!"
"Gue nggak ngehamilin lo,"
Cewek itu membeku, banyak orang yang masih berada diluar. Bahkan masih ada di parkiran. Kaviar memang tidak bisa mengerem ucapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KAVIAR [TERBIT]
Teen FictionSUDAH TERBIT. PART MASIH LENGKAP NAMUN QUIET DIFFERENT DARI NOVELNYA. [FOLLOW SEBELUM MEMBACA] REAL MY IMAGINATION ❤❤ [RANDOM PUBLISH TAPI OTW END] STAY WITH ME, GUYS. I LOVE YOU SO MUCH 😘😘 Vella jatuh cinta pada Kaviar sejak pertama saling mengu...